Saya sedang merenungkan keajaiban dari sikap biasa saja. Justru sikap inilah yang mempesona. Saya tertarik kepada orang yang sikapnya biasa saja, tidak berusaha menarik saya. Bersamanya saya terasa nyaman.
Lawan dari skap biasa saja adalah sikap lebai dan berlebihan. Sikap ini terkesan norak, dan sangat menjatuhkan daya tarik. Tapi tadi siang, saya malah melakukanya. Ketika menjawab telfon, saya menjawab secara berlebihan. Dengan ucapan berlebihan, dengan nada berlebihan. Buat apa, ah, saya malu. Tapi jujur saja, semua itu saya lakukan demi mendapatkan daya tarik.
Bukkkkkk!!!!!
Akhirnya saya tersadarkan, jika semua itu malah membuat saya jadi tidak menarik. Bagaiman saya tersadarkan?
Saya tersadarkan malam harinya. Saya merenungkan seseorang. Seandainya dia bersikap berlebihan di depan saya, show of, dan berusaha menarik hati saya, akankah saya suka kepadanya?
Wah, terus terang saja saya nggak suka. Saya jadi risih, saya jadi khawatir, dan wah, saya lebih suka dia tidak ada saja dari kehidupan saya.
Karena itu yang bagus, sikap kepada orang lain itu bagusnya biasa saja. Terlalu merendah jangan, terlalu menyombongkan diri juga jangan.
Sekali lagi, biasa saja. Dengan cara biasa saja!
Sampai di sini, tibalah ingatan saya pada sabda Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam.
"Sebaik-baik urusan adalah pertengahannya."
Dalam hal menyukai seseorang, Nabi pun bersabda: "Sederhanalah dalam mencintai seseorang, siapa tahu kamu nanti membencinya. Sederhanalah dalam membenci seseorang, siapa tahu, suatu ketika kamu malah membencinya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar