Saya teringat sebuah kisah seorang ahli pengobatan dari China. Setiap kali dia menguji khasiat sebuah tumbuhan, selalu dia ujikan pada dirinya sendiri. Suatu ketika dia berjalan ke hutan bersama temanya, menemukan sebuah jamur, dan ingin mengetahui khasiatnya. Dia makan jamur itu, dan ternyata beracun. Sebelum kematiannya dia berpesan kepada temannya, supaya memberitahukan kepada orang lain, akan bahayanya jamur itu.
Tidak tahu, apakah ceritanya persis seperti itu atau tidak, saya sudah lupa, namun intinya, untuk meyakinkan orang lain khasiat suatu produk, yang lebih ampuh adalah mencobanya untuk diri sendiri. Bagaimana mungkin orang percara pelebat rambut yang kita tawarkan itu berkhasiat, kalau kepala kita sendiri botak. Mana bisa orang percaya anti jerawat yang kita jual ampuh, kalau wajah kita sendiri penuh bercak.
Karena itu, sekali lagi, demonstrasikan manfaat produk itu kepada diri sendiri.
Ini sesuai dengan naluri Anda sendiri ketika membeli barang. Anda cenderung membeli barang yang Anda butuhkan, namun Anda akan lebih antusias membelinya, ketika Anda lihat orang yang menawarkan barang itu Anda lihat mendapatkan manfaat dari barang yang ditawarkannya.
Bukan hanya barangnya, bahkan informasi yang menawarkannya pun akan laris. Sebut saja buku yang mengulas khasiat dari cangkang manggis, beberapa tahun terakhir, buku semacam ini cukup laris di pasaran, dikarenakan orang sudah tahu manfaatnya, dan melihat banyak bukti nyata. Hal ini berlaku juga pada tulisan tentang hal lainnya, misalnya buku-buku tentang kebahagiaan. Orang akan mudah percaya dan mau membeli sebuah buku tentang kebahagiaan, setelah mereka tahu penulis buku itu orang bahagia, santai, kalem, dan tampak tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar