Banyak orang sukses lahir dari keluarga miskin
Begitulah Hans Andersen, ayahnya bekerja sebagai pembuat sepatu
Sementara ibunya menjadi tukang cuci
Namun ayahnya, sering mengajak dia nonton sandiwara
Sementara ibunya rajin memperdengarkan dongeng kepadanya
Input itu membuat Andersen tertarik mencoba membuat kisah juga, berupa dongeng
Yang dilatarbelakangi pengalaman hidupnya, yang berat dan pedih.
Hans harus bekerja keras
Dia mengerjakan apapun asal menghasilkan uang
Bukan untuk jajan apalagi bersenang-senang, namun untuk membiayai sekolahnya
Apalagi setelah ayahnya meninggal pada 1816, Hans bekerja lebih keras lagi sebagai buruh pabrik
Dan Hans benar-benar menjadi sebatangkara, pada saat ibunya meninggal tahun 1833
Andersen pun pindah ke Kopenhagen
Mencoba peruntungan di sana, menjadi pemain teater sekaligus penulis skenario
Sayangnya saat itu, karyanya tidak menarik minat orang
Kemudian dia bertemu dengan Jonas Colllin,
Yang tertarik dengan antusiasme Andersen terhadap menulis dan bahasa
Maka Collin memasukkan Andersen ke sekoolah, dan menanggung pembiayaannya
Andersen masuk ke sekolah bahasa
Saat menjalani pendidikannya inilah,
Hans berhasil menyelesaikan bukunya, sebuah kisah berjudul
"Hantu di Kuburan Palnatoke."
Pada tahun 1822,
Dan pada tahun 1235, Andersen mempublikasikan bukunya
Yang abadi hingga sekarang!
Salah satu dongeng terkenalnya adalah.
Kisah "Anak Itik Yang Buruk Rupa", tentang anak itik yang selalu dikucilkan oleh saudara-saudaranya
Mau tahu kisah selengkapnya? masuk saja KE SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar