Selasa, 28 Januari 2014

Mutiara Berharga dalam Lagu Bunga Seroja

Sastra masa lalu sangat mendidik.
Mengandung muatan ilmu.
Mengandung pelajaran-pelajaran hidup.

Syair lagu "Ibu Tiri" contohnya
Mengandung permohonan halus kepada ibu tiri,
Dan di balik itu,
Pesan halus tersampaikan pula kepada para ayah,
Supaya kasihan kepada anaknya,
Kalau bukan karena terpaksa, jangan sampai memberinya ibu tiri

Lalu,
Lagu apa yang menginspirasi saya,
Sampai terdorong menulis ini?

Lagu "Bunga Seroja" yang dipopulerkan lagi oleh film laskar pelangi.
Lagu ini mengagumkan sekali,
Setelah telaah
Nasihatnya untuk kaum muda sangat berharga

Rasa tertarik kepada lawan jenis,
Yang sering anak mudah sebut dengan cinta
Kerapkali membawa derita

Godaan yang berat, kerinduan yang sangat, sakit hati tertolak.
Nyaris siang malam habis memikirkannya.
Bayangan seorang yang disukainya, susah sekali dia tepis.
Lalu bernyanyi,
Bersyair,
Memuji-muji,
Memuja-muja.

Dan inilah lagu "Bunga Seroja"
Lembut syahdu mendayu-dayu, gemulai terlantun santai
Menyejukkan hati yang muda

Mari menyusun seroja bunga seroja
Hiasan sanggul remaja putri remaja
Rupa nan elok dimanja jangan dimanja
Pujalah ia oh saja sekedar saja

Mengapa kau bermenung
oh Adek berhati bingung
Mengapa kau bermenung
oh Adek berhati bingung

Janganlah engkau, percaya dengan asmara
Janganlah engkau, percaya dengan asmara

Sekarang bukan bermenung jaman bermenung
Mari bersama oh Adik memetik bunga
Mari bersama oh Adik memetik bunga


Syair lagu yang penuh dengan kekayaan budaya,
Kental dengan pengalaman para orang tua, lalu terlahir satu ungkapan--menurut saya--ini ungkapan yang sangat mewah. Ungkapan penuh kedalaman: "Janganlah engkau percaya dengan asmara."

Lagu jaman sekarang,
Sudah jarang yang sedalam ini
Lagu jaman sekarang, sebagian besar, tenggelam dalam kecengengan
Takluk oleh perasaan, terkubur dalam kelemahan, dan menyerahkan kendali, kepada manusia lain
Coba saja perhatikan....."Kau hancurkan aku dengan sikapmu, tak sadarkan kau telah menyakitiku, cinta ini membunuhku!"

Jangan kalah oleh naluri
Jangan banyak termenung
Bermenung itu buang-buang waktu.
Lebih baik memetik bunga. Jika perasaanmu itu mau kau anggap rasa cinta, maka cinta bukanlah lamunan, cinta adalah kata kerja. Cinta adalah perbuatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar