Rabu, 29 Januari 2014

Anak Itik Buruk Rupa

Sepasang bebek tinggal di tepi sungai
Keduanya sedang menunggu telur-telur mereka menetas
Suatu hari telur-telur itu menetas satu-persatu
Pak Bebek senang bukan main, Ibu Bebek pun demikian
Mereka pun tersenyum, dan memeluk satu per satu anak bebek yang sudah menetas ituNamun ketika sampai pada telur yang terakhir menetas, Ibu dan Pak Bebek kaget
Yang keluar dari telur ini bentuknya sangat berbeda dengan saudara-saudaranya
Bila yang lain berwarna kuning keemasan, berparuh oranye dan berbunyi "Kweek...kweek"
Maka bebek ini berbulu kehitaman dan berparuh kecoklatan,
Wajahnya berbeda, dan suaranya pun berbeda: "Oorrrk Oooorrrk".
Karena beda itulah, Ibu dan Pak Bebek menganggapnya buruk rupa


Pak Bebek menuduh anak itu hasil perselingkuhan Ibu Bebek dengan makhluk lain
Ibu bebek membantah tuduhan itu.
Pak Bebek pun pergi meninggalkan Ibu Bebek
Sementara itu, si bebek kecil yang buruk rupa itu pun diejek oleh saudara-saudaranya

Namun begitu, si bebek buruk rupa itu tetap mengikuti ke mana pun induknya pergi
Walau pun induknya tidak pernah sekali pun memperhatikannya
Semakin besar, semakin berbedalah dia dengan saudaranya
Ibu Bebek semakin malu
Apalagi ternyata Si Bebek Buruk Rupa ini tidak bisa berenang sebaik saudaranya yang lain.

Pada suatu hari, saat sedang berenang bersama ibu dan saudara-saudaranya,
Sang Bebek Buruk Rupa ini tertinggal jauh
Ia kemudian memanggil-manggil Ibunya
Namun tidak ada sahutan.
Akhirnya ia pun berenang menuju tepian sungai
Berhari-hari ia lalui tak kenal lelah, hujan angin ia hadapi tanpa menyerah
Hingga akhirnya ia putus asa
Menangis di sudut sungai
Tangisannya menyayat hati, ia masih begitu kecil,
Belum mengerti mengapa ibunya meninggalkannya dan tidak pernah sayang padanya
Padahal ia anaknya, mengapa langit begitu kejam padanya,
Oh mengapa,.....tangisnya

Tak lama, datanglah dua ekor bebek dengan rupa yang sama

Tak lama, datanglah induk dua bebek itu,
Dan terlihatlah bebek buruk rupa itu kagum melihat induk dua bebek itu betapa cantiknya
Lehernya panjang, dan wajahnya menyiratkan kasih dan sayang
Begitu melihat itik buruk rupa itu, induk pun bertanya
"Wahai mahluk kecil, mengapa engkau menangis?"
"Aku kehilangan Induk" Jawab si Bebek sambil menangis "Indukku tidak menyayangiku lagi, karena rupaku berbeda dari saudaraku yang lainnya. Mereka cantik-cantik dan pandai berenang."

"Jangan menangis, benar kamu tidak memiliki apa yang saudaramu miliki, akan tetapi saudaramu pun tidak memiliki apa yang kamu miliki. Lihatlah air di bawahmu, pandanglah wajahmu, lihatlah, rupamu sama dengan anak-anakku."
Sang bebek pun melihat wajahnya di air dan mendapati wajahnya sama dengan kedua anak  tersebut.
Induk angsa meneruskan bicaranya: "Ya, kamu bukanlah anak bebek, kamu adalah anak Angsa. Memang saat ini rupamu buruk, tetapi aku yakin, kelak kamu akan secantik aku, kemarilah Nak, anggap saja aku ini Ibumu."

Sang itik itu pun mendekati induk angsa yang cantik, dan merasakan kehangatan kasih-sayangnya
Ia pun tak bersedih lagi,
Dia pun berubah menjadi angsa yang bahagia karena punya keluarga yang menyayanginya

Begitulah kisah "Anak Itik Buruk Rupa"
Bagi saya, menulis kisah ini merupakan pengalaman istimewa
Mengesankan, sampai-sampai, meski sibuk, saya menyempatkan diri menuliskan kesannya DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar