Istriku, kutitipkan anakku padamu. Tidak banyak yang kupinta selain satu saja, sayangi dia. Itu anakku, dan anakmu juga. Anak yang dulu kepada Allah selalu kau pinta, dan sekarang Allah telah memberikannya padamu. Sewajibnya senang hati kamu menerimanya, menerima segalanya, segalanya, segalanya, dengan sifat seorang anak selengkapnya.
Telah kau rasakan bagaimana nelangsanya ditinggal anak, sembuh luka hatimu sampai berlama-lama. Aku ingat, bagaimana sampai kamu lupakan kesehatanmu sendiri, karena susah melupakannya. Dan sekarang, Allah memberikan anak lagi, ketahulah, Alloh menghadirkan untukmu, lalu memberinya umur panjang, sampai sekarang, bukan untuk kau bentak, bukan untuk kau pukul, namun untuk kau sayangi. Sepenuh hati.
Atau maukah kamu kehilangannya dengan segera, untuk kedua kalinya? Bayangkan Istriku, kalau saat ini juga Alloh mengambilnya dari tanganmu, siapkah kamu merelakannya? Aku tidak selamanya di rumah, karena itu, kutitipkan anakku padamu. Berlaku lembutlah padanya sekarang, supaya mudah-mudahan dalam kerentaan kita nanti, perlakuan lembutnya dia berikan juga kepada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar