Senin, 13 Januari 2014

Karya Andrea 'Uvy' Hidayah

Masih Belaja Puisi Sederhana
Mencoba Puisi Sederhana
Saat Mata Sang Hari
Cukup Saja Tidak Bagus
Setiap Akhir, Akan Bertemu Permulaan
Inspired By Choe
Sajak Butut Gara-Gara Buntut
Satu Posting Penutup
Semburat Senja
Pada Hari Kiamat
Kemarau
Ditulis Ketika Pulang
Khusus Wanita
Inspirasi Koplak
Sun, Kau Benar
Pergulatan Batin
Percaya Atau Tidak
Ribuan Kali Bertualang
Demikian, Ia Berjanji
Aku Berjanji
Semuanya...Sudah Larut
Jika Kau Benar-Benar Cinta
Kerek Lagi Ah
Kau Terlihat Sempurna
Ia Sadar, Cintanya Memiliki Batas
Orang Tua Senja
Kerekk Dulu Ah
Aku Ingin Berteduh
Sujudnya Pencinta
Ah Letupan Itu Membuatku
Jika Engkau Berkata
Dalam Diam, Diam-Diam
Seringkali Wanita
Untuk Cahyaku
Terkadang Apa Yang Kita Yakini
Kau Tahu Kenapa Semua Tak Ada
Kenang-Kening Benang
Ketika Asap Kuhisap
Kau Adalah Apa Yang Selalu
Baru Bergabung Tadi Malam
Sejenak Menepi
Semoga Engkau Wanita
Semangkuk Penuh
Matamu
Selamat Pagi Ia
Di Atas Abjad Yang Terluka
Dengan Pinalarnya
Benar Memang 
Cahya, Lihat dan Perhatikanlah
Untuk Calon Istriku
Sekali Lagi Tak Mengapa
Sayang Untuk
Untuk RR
Sekali lagi D
Buat Semua Yang Lagi Jalan-Jalan
Just Kidd
Sebab Keajaiban
Malam Mengucapkan Selamat
Tak Mengapa Aku Bukan Yang Pertama
Tahukah Kamu Kenapa
Dulu....
Aku Ingin Menjadi Sesuatu
Jika Harus Mati
Monggo
Setelah Direvisi
Suatu Ketika Saya
Siang Kawan-Kawan
Tangan Kecil Itu
Jika Harus Menangis
Bukan Kemenangan Timnas
Jika Bung Karno
Lagi-Lagi Untukmu Cahyaku
Pada Sepucuk Terik
Cinta Tak Lebih Kuat
Dia Hanya Ingin Menikmati
Percayalah, Kelak
Terkadang Apa Yang Anda Lihat
Minta Kripiknya Duuuunnkzz
Teruntuk Andrea Cahya
Puisi Ini Contohnya
Ribuan Kali
Dengan Atau Tanpa Seseorang
Jika Saja Memaki Bukanlah
Entah Bagaimana Tuhan
Dan Begini Jika Engkau Beruntung
Separuh Aku
Jujur Aku Tertarik
Special Buat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar