Rabu, 05 Februari 2014

Adobe Flash Player

Sampah numpuk di kampus. Saya buang ke kebun belakang,
Seorang ibu, tetanga kampus melarang.
Kebunnya jadi kotor
Saya perhatikan kebun dia, mana bagian bersihnya?
Gak ada kramiknya kok. Tanah semua.

Ini kampung orang
Tak mungkin saya melawan

Baiklah,
Saya mengalah
Saya bakar sampah itu di belakang mesjid.
Api menyala, asapnya mengepul, merayapi setiap gang
Menyusupi rumah, mengusir keluar seorang ibu
Dialah ibu yang tadi, yang mencegah saya buang sampah di kebun
Dia teriak-teriak!
Asaaaappp!!! Asaaaapppp!! Kerjaanmu tak ada baiknya
Tadi sampah, sekarang asap!

"Ma.....maaf Bu!"
"Cepat matikan. Kasihan orang lain! Hidup tidak punya sopan-santun!"
"Bbb ba...baik Bu....saya matikan apinya."

Cepat lari ke WC, mencari air
Ada air di ember, bekas nyuci, juga bekas mengepel lantai
Saya angkat, dan bawa ke dekat api
Si Ibu masih berdiri di sana
Nyaris dekat api
Saya tertegun, memperhatikan api
Nyalanya, kobarannya, sedang besar-besarnya
Teringatlah saya ke masa remaja
Waktu itu, ketika besar-besarnya nyala cinta, tiba-tiba harus dipadamkan
Karena belum saatnya
Betapa sakitnya, betapa kecewanya,
Dan api, saya kira punya perasaan yang sama, kasihan dia.
Tapi juga sayang, ini air sudah cape saya bawa
Maka inilah pilihan saya akhirnya
Menoleh kepada si Ibu....
"Ibu belum mandi?"

Sambil guling-guling di tanah
Kini si ibu teriak-teriak, badan basah kuyupnya semakin kotor
Tangannya memukul-mukul, kakinya menghentak-hentak

Maaf, ini cuma kisah fiktif, jangan anggap serius, anggap saja ini film, di Adobe Flash Player

Tidak ada komentar:

Posting Komentar