Senin, 10 Februari 2014

Download Gratis MP3 Puisi Rendra

Itu malam istimewa bagi saya, malam di mana saya menghadiri sebuah perhelatan besar. Dua orang selebritis yang hadir. Pertama, Setiawan Djodi yang akan menyampaikan ceramah budaya, kedua Rendra yang akan membawakan syair-syairnya. Acara ini digelar di tengah kawasan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis.

Setiawan Djodi tampil pertama, namun saya kurang bisa mendengakan suaranya. Tuturannya terlalu cepat dan gedung besar, terlalu banyak memantulkan suara. Nah, giliran Rendra, baru saya bisa mendengar suaranya dengan jelas. Rendra mengucapkan kata perkata dengan tertib, jelas. Dalam sunyinya suasana, di depan hadirin yang sangat penasaran kepadanya, Rendra menuturkan sindiran-sindiran halus kepada pemerintah. Diakhiri dengan pantun plesetan-plesetan dari peribahasa. Hadirin terpana, kemudian tertawa-tawa. Rendra tidak banyak bicara, beres membaca puisi dia turun panggung.

Sebagai penyair senior, Rendra tak bisa dianggap enteng. Dia menjadi penyair, dan totalitas hidupnya dia berikan untuk bersyair. Sebutan Si Burung Merak, sangat pantas tersemat padanya. Dia menjadi tokoh sastra, dan puisi-puisinya nyaris tersebar merata ke sekolah-sekolah seluruh Indonesia. Saya masih ingat, salah satu puisi panjangnya yang saya tulis waktu sekolah adalah, Seonggok Jagung di Kamar. Dan ketika saya mendengar langsung suaranya, ternyata memang luar biasa. Semua hadirin nyaris mau melahap setiap katanya.

Kemudian saya berpikir, beginikah seorang penyair. Seorang yang menghargai setiap kata yang terucap dari lisannya. Kata-kata itu dia perlakukan laksana bayi, mengurusnya dengan tekun, membersihkannya, mendandaninya, maka ketika kata itu sampai kepada halayak, seperti bayi juga--semua pada gemas, semua pada tertarik, ingin mencium, inginn menggendong. Dan Rendra, mengurus setiap kata yang dihasilkannya.

Itu kali pertama dan terakhir saya bertemu dengannya, sebab setelah itu, takkan mungkin saya melihatnya langsung lagi. Sekarang dia sudah almarhum. Kita hanya bisa mengenang tulisan-tulisan dia dan suaranya. Kepada Anda pencinta sastra, mungkin mau mendengarkan dia membacakan puisi, ini saya sediakan untuk Anda.

Silahkan download saja DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar