Jumat, 31 Januari 2014
Novel "Assalamualaikum Beijing" Seharusnya Dilarang Beredar!
Pemerintah seharusnya memblokir peredaran buku "Assalamualaikum Beijing". Tiada kata terlambat, seharunya buku ini ditarik dari pasaran. Buku ini sangat berbahaya. Pertama, buku ini bisa pembaca lupa waktu.Dan kedua, bisa membuat penerbitan tanah air bangkrut!
Pertama, bahaya buku ini bisa membuat pembaca lupa waktu. Hati-hatilah membukanya! Waktu Anda sangat berharga. Seharusnya membaca novel, jangan menjadi bagian penting aktivitas Anda. Baca novel seharusnya sampingan, ketika habis pekerjaan, barulah Anda membaca. Novel Assalamualaikum beijing seharusnya dijauhkan dari koleksi buku Anda. Jangan sampai buku ini tersedia di tempat Anda bekerja, sebab sekali saja Anda membaca isinya, halaman mana saja, waktu Anda bisa terkuras habis untuk terus dan terus membaca.
Saya tidak main-main. Cek sendiri siapa saja yang pernah membaca buku ini. Silahkan tanyakan pada mereka. Buktikan sendiri jawabannya, buku ini pasti telah melupakan mereka terhadap waktu. Tak usah membaca awalnya, langsung saja masuk ke bagian tengahnya, pusaran gravitasi akan langsung menyedot habis otak Anda. Suspens yang ditumbulkan kalimat-kalimatnya sangat menghipnotis, perhatian tercuri, sekeliling hilang, karena segenap perasaan dan pikiran Anda, tercurah ke dalam alur kisah. Kalau tidak percaya, ini saya kutipkan salah satu bagiannya :
JARING LABA-LABA
Hujan deras mencegahnya segera angkat kaki dari rumah Anita. Dan, rasa kesal terhadap Ra melunakkan pertahanan lelaki itu, hingga mengiyakan tanpa berpikir, saat wanita cantik itu meminta diantarkan pulang.
Lagu lama yang selalu berulang.
Namun, sekali ini Dewa tak peduli. Tak merasa berkhianat. Toh, dia hanya mengantar rekan kerja. Sesuatu yang jika diketahui Ra sepertinya tidak akan menyulut cemburu. Namun, angin yang bertiup kencang, dan hujan lebat memaksa Dewa berada di rumah Anita lebih lama. Situasi seklise sinetron kacangan yang dihindarinya di TV.
Mereka duduk menikmati kopi panas buatan gadis itu, yang harus diakui Dewa, tak hanya menghangatkan, tetapi juga terasa enak melewati kerongkongan.
"Bapak dan ibu ke mana Nit?"
Anita hanya memiliki satu saudara laki-laki yang sedang sekolah di Kanada. Sudah dua kali, Dewa dan teman-teman kantor mampir ke rumah ini. Terakhir waktu mereka merencanakan CSR di Cisarua. Mengundang anak-anak panti asuhan. Anita yang pertama menawarkan rumahnya sebagai tempat mereka rapat. Kedua orang tua gadis itu biasanya selalu terlihat.
"Ke undangan pernikahan."
Atmosfer kecanggungan mulai muncul. Anita menetralisirnya cepat-cepat, "Sebentar lagi mungkin pulang. Kopinya aku tambah lagi ya?"
Dewa mengangkat cangkirnya, menolak halus. Anita tidak memaksa. Sunyi, suasana yang menyalakan alarm di hati lelaki itu lebih kencang. Mereka ngobrol tentang beberapa hal terkait kantor, sebelum kemudian sama-sama terdiam.
Dia sudah bangkit dari kursi ketika gadis itu mengatakan sesuatu dengan nada memelas.....
Sudah. Kutipannya sampai situ saja.
Kalau Anda ketagihan, sakau ingin sekali meneruskannya,
Saya ucapkan selamat!
Selamat tersiksa rasa penasaran!
Saya tidak mau bertanggung jawab atas segala kesengsaraan Anda!
Maafkan saya, bukannya mau membuat Anda mati penasaran, kutipan itu saya sajikan, sekedar memberi bukti, bahwa novel "Assalamualaikum Beijing" ini sangat berbahaya!
Bahaya kedua, dunia perbukuan bisa bangkrut gara-gara buku ini. Para penulis muda yang membaca, mereka akan bertanya-tanya, bagaimana bisa buku ini jadi menarik. Mengapa saya sampai lupa waktu membacanya. Jika mereka meneliti buku ini, mendalaminya, mempelajari penciptaan kalimat-kalimatnya, lalu mencoba bekerja keras mempraktikkan segala teori haril penelitiannya, bisa-bisa mereka menjadi penulis hebat, bahkan bisa lebih hebat dari Asma Nadia. Penulis muda berbakata bisa semakin menjamur. Novelis piawai bisa terlahir di mana-mana. Dan kalau sudah begini, apa lacur, dunia perbukuan di Indonesia bisa bangkrut.
Sebagian Pengalaman Buruk Saya Akibat Karya Asma Nadia
Bisa saja sebagian Anda berkata, saya sudah berlebihan mendeskripsikan novel ini. Silahkan saja, Anda bisa bicara seenaknya, sebagaimana saya sendiri, sering dengan seenaknya bicara. Ini bukan hiperbolis. Jika Anda sendiri membuka buku itu dan membacanya, dengan pikiran terbuka tentunya, saya pastikan, baru saat itu Anda akan mengangguk-anggukan kepala. Saya tidak malu-malu mengakui, gila terhadap karya Asma Nadia ini sudah menjadi penyakit lama.
Ketika Pak Isa sering menyebut-nyebut kelebihan Asma Nadia, perasaan saya gimana ya, itu kan istrinya, kok dia tidak malu memuji-muji istri sendiri. Rasanya norak sekali. Akan tetapi ketika saya ingat siapa Asma Nadia, dan bagaimana malang-melintangnya dia di dunia sastra, dalam kemampuannya mengolah bahasa dan mengotak-atik jalan cerita, juga kepiawaian dia mencuri omosi pembaca, segala komen bagus Pak Isa itu bukan hal yang luar biasa. Itu memasng sudah selayaknya.
Publik pembaca sudah tahu sejak lama, termasuk saya. Bayangkan saja, buat membeli salah satu bukunya dulu, saya bela-belain kemalaman, bela-belain hujan-hujanan, karena saking ingin mempunyai salah satu koleksi bukunya. Waktu itu saya masih remaja, tak peduli saya terkesan feminim atau bagaimanalah membeli buku karya seorang wanita, niat saya, saya ingin mempelajari tehnik menulis dari adik Mbak Halvi Thiana Rosa ini, karena saya tahu bukunya sangat berharga, enak dibaca.
Dan memang benar, ketika akhirnya buku itu saya bawa ke sekolah, setamat saya membaca, buku itu sengsara, terus pindah dari tangan ke tangan, hingga keriting halamannya. Entahlah sekarang buku itu sudah ke mana. Pertemuan terakhir, masih ingat, keadaannya sangat menyedihkan. Sebagian lembaran-lembarannya sudah lepas. Ini karena begitu banyaknya pembaca.
Itulah sebagian pengalaman buruk saya akibat karya Asma Nadia.
Karya Atikah Andriyani
Punya Kebiasaan Aneh Nggak?
Sayang, Aku Sungguh Merindu
Kata = Doa
Resep Sederhana
Ah, Andai
Saya Nggak Mau Punya Presiden
Napas Pagi
Dunia Lain Part 5
Dunia Lain Part 3
Dunia Lain Part 2
Dunia Lain
Kata
Dari Ketinggian
Maksud Dokter?
Kemarin, Aku Melihat
Remote Kontrol
Tawar Menawar
Aku Pernah Bilang Kepada
Setiap Pagi Menjelang
Sayang, Aku Sungguh Merindu
Kata = Doa
Resep Sederhana
Ah, Andai
Saya Nggak Mau Punya Presiden
Napas Pagi
Dunia Lain Part 5
Dunia Lain Part 3
Dunia Lain Part 2
Dunia Lain
Kata
Dari Ketinggian
Maksud Dokter?
Kemarin, Aku Melihat
Remote Kontrol
Tawar Menawar
Aku Pernah Bilang Kepada
Setiap Pagi Menjelang
Karya Sudar itu Sudar
Negeri Indah, Kataku
Harimau Tak Bisa Sembunyikan Belangnya
Dungu
Korelasi Gelas dan Amanah
Allah Memanggilmu
Harus Keluar dari Siklus
Kita Ini Musafir
Tuhan, Maafkan Kami, Kami Sedang Sibuk
Kertas
Sejujurnya Cemburu
Melamarmu
Persimpangan Nurani
Sempurna
Hati
Cahayamu Memahat Cinta
Cinta
Kemenangan
Usang
Kehidupan
Renta
Harimau Tak Bisa Sembunyikan Belangnya
Dungu
Korelasi Gelas dan Amanah
Allah Memanggilmu
Harus Keluar dari Siklus
Kita Ini Musafir
Tuhan, Maafkan Kami, Kami Sedang Sibuk
Kertas
Sejujurnya Cemburu
Melamarmu
Persimpangan Nurani
Sempurna
Hati
Cahayamu Memahat Cinta
Cinta
Kemenangan
Usang
Kehidupan
Renta
Amanda Knox, Kamu Tidak Bisa Lari
Meredith Kercher terbunuh pada tahun 2007
Kasus pembunuhan ini terus diusut
Kini--akhir januari 2014--bulat sudah, kamulah tertuduhnya, oh Amanda Knox,
Dan kau dapatkan anugerah, menginap gratis di hotel penjara
Selama 28 tahun 6 bulan
Selamat Amanda,
Terimalah dengan hati sempurna,
Betahlah di sana, dan belajarlah kepada tembok
Kepada suram, kepada sepi, kepada bosan, dan kepada sarang laba-laba
Sebab meskipun kau lari, kau takkan bisa lari dari perasaan bersalahmu
Apa kamu kira
Kehidupan bebas di sana,
Bisa benar-benar membebaskamu
Tidak Amanda! semua manusia akan tergadai oleh perbuatannya!
Sejauh apapun kamu pergi, kamu takkan bisa lari
Buku "Wiro Sableng" Ternyata Mengandung Ilmu Markerting
Selama ini orang mengenal "Wiro Sableng" sekedar buku novel, lebih spesifiknya lagi novel persilatan. Akan tetapi, jika Anda mengkaji buku ini lebih dalam, akan Anda temukan, ternyata bukan cuma itu, buku ini pun mengandung ilmu marketing. Ilmu marketing?
Iya. Bener. Buku ini mengandung ilmu marketing. Bukan dari isinya, tapi dari judulnya. Perhatikan nama "Wiro Sableng". Pemilihan nama ini tidak sembarangan. Nama ini mengandung perbedaan, tidak pernah sebelumnya atau setelahnya ada tokoh dunia persilatan memakai nama ini. Karena perbedaan itulah, nama ini menjadi sangat akrab di telinga kita. Nama Sablengnya pun sama, turut memberikan bekas ke telinga pendengarnya. Mengapa? Karena nama "Sableng" adalah nama negatif. Sableng itu lawannya kalem, lawan anggun, lawan tenang. Sableng itu senang bercanda, senang tertawa, senang bertingkah aneh, di mana biasanya, tokoh utama itu biasa tampil dengan segala kebaikan dan ketenangannya.
Dua ilmu pemasaran yang bisa kita dapatkan dari buku Wiro Sableng. Menciptakan perbedaan, dan buat kontroversial! Cara ini dilakukan untuk mencuri perhatian konsumen. Perbedaan dan kontroversoal membuat orang penasaran. Konsep ini saya baca dari buku kreatif marketing karya Ipho Santosa. Judul buku itu cukup beda dan kontroversial juga: Mariketing is Bulshit.
Ipho sendiri memberikan banyak contoh dalam bukunya, tentang bisnis-bisnis yang tampil dengan kontroversial. Misalnya rumah makan dengan nama "Perkedel Horstes". Jangan salah tafsir, meskipun namanya begitu, bukan berarti di warung ini banyak palacur. Punya nama seperti itu karena kios ini bukanya malam hari.
Dalam dunia hiburan, perkara memberi nama kontriversial itu bukan barang baru. Sejak dulu orang sudah menggunakannya. Fals itu suara yang tidak enak, tapi masa ada penyanyi yang berani tampil dengan nama ini. Tapi dia sukses di pasaran. Namanya melegenda, akrab nyaris di setiap telinga. Ah, Anda tahu dia siapa.
Sumbang juga sama nama untuk suara jelek, tapi ada juga orang nyaman memakai namanya, dan dia pun sama suksesnya. Yang lainnya ada Udin Petot, ada Yati Pesek. Meminjam istilah Ipho Santosa, nama seperti ini membuat nyess di telinga, dan susah melupakannya.
Iya. Bener. Buku ini mengandung ilmu marketing. Bukan dari isinya, tapi dari judulnya. Perhatikan nama "Wiro Sableng". Pemilihan nama ini tidak sembarangan. Nama ini mengandung perbedaan, tidak pernah sebelumnya atau setelahnya ada tokoh dunia persilatan memakai nama ini. Karena perbedaan itulah, nama ini menjadi sangat akrab di telinga kita. Nama Sablengnya pun sama, turut memberikan bekas ke telinga pendengarnya. Mengapa? Karena nama "Sableng" adalah nama negatif. Sableng itu lawannya kalem, lawan anggun, lawan tenang. Sableng itu senang bercanda, senang tertawa, senang bertingkah aneh, di mana biasanya, tokoh utama itu biasa tampil dengan segala kebaikan dan ketenangannya.
Dua ilmu pemasaran yang bisa kita dapatkan dari buku Wiro Sableng. Menciptakan perbedaan, dan buat kontroversial! Cara ini dilakukan untuk mencuri perhatian konsumen. Perbedaan dan kontroversoal membuat orang penasaran. Konsep ini saya baca dari buku kreatif marketing karya Ipho Santosa. Judul buku itu cukup beda dan kontroversial juga: Mariketing is Bulshit.
Ipho sendiri memberikan banyak contoh dalam bukunya, tentang bisnis-bisnis yang tampil dengan kontroversial. Misalnya rumah makan dengan nama "Perkedel Horstes". Jangan salah tafsir, meskipun namanya begitu, bukan berarti di warung ini banyak palacur. Punya nama seperti itu karena kios ini bukanya malam hari.
Dalam dunia hiburan, perkara memberi nama kontriversial itu bukan barang baru. Sejak dulu orang sudah menggunakannya. Fals itu suara yang tidak enak, tapi masa ada penyanyi yang berani tampil dengan nama ini. Tapi dia sukses di pasaran. Namanya melegenda, akrab nyaris di setiap telinga. Ah, Anda tahu dia siapa.
Sumbang juga sama nama untuk suara jelek, tapi ada juga orang nyaman memakai namanya, dan dia pun sama suksesnya. Yang lainnya ada Udin Petot, ada Yati Pesek. Meminjam istilah Ipho Santosa, nama seperti ini membuat nyess di telinga, dan susah melupakannya.
Vivian Hsu, Kemuningku Kini Meranggas
Vivian Hsu
Kau adalah Vivian milikku
Bukan bintang TV itu
Jangan kau ceritakan Vivian lain,
Cukup saja kamu! Kan kukakatakan untukmu
Maafkan aku, kemuningku kini telah menangis
Vivian
Dulu nyanyian biolamu
Menyenandungkan lagu dedaunan hijau
Dalam tas butut seorang nenek tua
Daun yang dia bawa
Menuruni lembah perlahan tangga demi tangga
Saat matahari hendak jatuh ke peraduannya
Samakah jiwamu dengan kesabaran tangannya
Yang tekun dari pagi ke pagi membolak-balik daun hijau itu
Untuk satu dua cangkir teh hangat kita
Pada suatu malam, saat bintang-bintang berkedip
Malam itu,
Kamu adalah kiriman hujan untuk kemarau panjang
Riuh jatuh mengepulkan tanah
Dan semerbaklah wangi
Mengiringi jeritan biolamu
Dalam lamunanku ketika segalanya tinggal nama
Kau adalah Vivian milikku
Bukan bintang TV itu
Jangan kau ceritakan Vivian lain,
Cukup saja kamu! Kan kukakatakan untukmu
Maafkan aku, kemuningku kini telah menangis
Vivian
Dulu nyanyian biolamu
Menyenandungkan lagu dedaunan hijau
Dalam tas butut seorang nenek tua
Daun yang dia bawa
Menuruni lembah perlahan tangga demi tangga
Saat matahari hendak jatuh ke peraduannya
Samakah jiwamu dengan kesabaran tangannya
Yang tekun dari pagi ke pagi membolak-balik daun hijau itu
Untuk satu dua cangkir teh hangat kita
Pada suatu malam, saat bintang-bintang berkedip
Malam itu,
Kamu adalah kiriman hujan untuk kemarau panjang
Riuh jatuh mengepulkan tanah
Dan semerbaklah wangi
Mengiringi jeritan biolamu
Dalam lamunanku ketika segalanya tinggal nama
Jangan Bercerai Bunda!
Bunda, ingatanku masih samar-samar Bunda
Remang-remang terbayang, waktu itu, sepulang kerja, ayah memeluk Bunda
Dan aku ditinggal begitu saja, duduk di kasur
Bengong melihat ayah telentang lelah, dan Bunda menjatuhkan kepala ke dadanya.
Aku bingung, tapi aku bahagia
Itu momen terindah yang kusaksikan
Dari semua kisah Indah tentang Bunda dan Ayah
Oh Iya Bunda!
Semua ini kusampaikan pada Bunda
Hanya demi menguatkanku menyampaikan satu kata "Jangan bercerai Bunda!"
Remang-remang terbayang, waktu itu, sepulang kerja, ayah memeluk Bunda
Dan aku ditinggal begitu saja, duduk di kasur
Bengong melihat ayah telentang lelah, dan Bunda menjatuhkan kepala ke dadanya.
Aku bingung, tapi aku bahagia
Itu momen terindah yang kusaksikan
Dari semua kisah Indah tentang Bunda dan Ayah
Oh Iya Bunda!
Semua ini kusampaikan pada Bunda
Hanya demi menguatkanku menyampaikan satu kata "Jangan bercerai Bunda!"
Scarlett Johansson Pendukung Israel! Awas!
Scarlett, sang bintang Hollywood kelahiran 22 November 1984
Memberikan dukungan kepada perusahaan Israel yang beroperasi di Tepi Barat,
Dan Oxfam, lembaga kemanusiaan tempatnya bekerja tidak suka
Dan memberikan kritik untuknya
Scarlett tidak terima, dan langsung menyatakan diri keluar
Dan semakin lantang menyatakan dukungan terhadap perusahaan Israel itu
Scarlett mendukung berdirinya perusahaan SodaStream di Tepi Barat
Sama saja dengan mendukung kejahatan
Tepi barat adalah tanah hasil caplokan Yahudi
Sukses direbutnya dari Palestina tahun 1967, dan hingg sekarang
Sudah 500.000 orang Yahudi tinggal di sana
Ini menyakiti rasa kemanusiaan, mengingat Yahudi mendudukinya dulu dengan tindakan kejam
Memberikan dukungan kepada perusahaan Israel yang beroperasi di Tepi Barat,
Dan Oxfam, lembaga kemanusiaan tempatnya bekerja tidak suka
Dan memberikan kritik untuknya
Scarlett tidak terima, dan langsung menyatakan diri keluar
Dan semakin lantang menyatakan dukungan terhadap perusahaan Israel itu
Scarlett mendukung berdirinya perusahaan SodaStream di Tepi Barat
Sama saja dengan mendukung kejahatan
Tepi barat adalah tanah hasil caplokan Yahudi
Sukses direbutnya dari Palestina tahun 1967, dan hingg sekarang
Sudah 500.000 orang Yahudi tinggal di sana
Ini menyakiti rasa kemanusiaan, mengingat Yahudi mendudukinya dulu dengan tindakan kejam
Shio, Maaf Aku Mau Meninggalkanmu!
"Shio adalah zodiak tionghoa untuk melambangkan tahun, bulan, dan waktu." Bu Lati memulai penjelasannya.
"Lho Bu, ini kan pelajaran Kimia, kok malah menyebutkan Shio?," protes Tora.
"Biarkan Ibu selesaikan dulu, Tora!",
"Huuhhh, dasar tukang instruksi!" Cibir Nena.
"Itulah Shio. Mengapa Ibu memulai dengan menyebutkan Shio? Karena shio ini berhubungan dengan hari besar orang Tionghoa, yaitu hari hara Imlek. Jum'at ini mereka sedang ramai-ramainya merayakan."
Hari tidak secerah biasanya. Sejak tadi langit mendung. Gelayut awan makin berat, dan bersamaan Bu Lati menyebut Imlek, sinar kilat terpercik di udara, guntur mengelegar. Ucapan tasbih terdengar bersamaan.
Hujan mulai turun. Melihat itu, Bu Lati berlari keluar. Anak-anak bengong. Mau ke mana guru mereka. Semua siswa berdiri, melihat keluar jendela. Bu Lati berlari ke halaman, menuju motornya, naik, namun turun lagi. Rok guru sedikit dia singkapkan, dia lari ke kantor. Tidak lama, muncul lagi, menuju motornya.
"Oh, mungkin kuncinya ketinggalan," ucap Nena.
"Iya", bisik Yuli.
Tampak Bu Lati menghidupkan motornya, dan langsung melesat pergi.
Tak sampai tiga detik setelah Bu Lati keluar gerbang, serombongan domba masuk halaman sekolah. Banyak sekali domba itu, hingga anak-anak, tak bisa menghitungnya. Domba-domba itu berlarian menuju teras kelas. Semuanya bertaduh di sana. Tak ayal, kini teras kelas ramai dengan embikan domba.
"Ini domba siapa?" bentak kepala sekolah, baru saja dia keluar kantor setelah mendengar keributan.
"Tidak tahu pak"
"Tolong, kalian semua, usir semua domba ini keluar gerbang!"
"Ini hujan Pak!"
"Lihat, lantai sekolah ini putih, tapak domba berceceran di mana-mana. Mending kalau tidak buang kotoran. Bagaimana kalau buang kotoran?"
"Tak masalah Pak, itu mudah disapukan, kotoran domba itu bulat-bulat. Jadi mudah menggelinding."
"Itu kalau tak terinjak. Kotoran domba itu akan terinjak kaki-kaki domba lainnya, terus penyek, kramik nanti kotor. Cepat kalian usir.!"
Cukup, ceritanya berhenti sampai situ. Tak ada terusannya lagi. Li menutup diarynya. Tidak penting baginya seburuk apa, bahkan hanya potongan saja. Yang buat cerita itu penting baginya adalah, kata Shio pada awal kisah itu. Kata itulah yang sampai sekarang terus dipertanyakannya.
Shio, dari mana istilah ini?
Siapa penggagasnya?
Mengapa saya mengikutinya?
Dia tahu itu semua nama bulan untuk tahun Imlek, namun dari mana semua nama itu berasal? Terus mangapa jadi bagian dari agamanya? Apa guna dia mengikutinya?
"Apakah dengan mengikutinya, saya akan selamat setelah kematian saya? Saya yakin, setelah kematian, akan ada kehidupan lain, tempat semunya akan diperhitungkan. Diperhitungkan dengan sempurna. Karena begitu banyak urusan dalam hidup ini yang belum selesai. Banyak orang dengan kejahatan luar biasa, bisa lolos, tidak mendapatkan hukum setimpal dari kejahatannya. Banyak orang dengan kebaikan luar biasa, malah mendapatkan kekejaman hingga meninggalnya. Ini pasti ada perhitungannya. Jika hidup selesai di dunia ini saja, waduh betapa tidak adilnya.
"Namun sampai kini, belum kudapatkan juga penerangan memuaskan dari agamaku. Entah memang tidak ada, atau aku kurang mendalaminya, yang kudapatkan selama ini dari agamaku, selama ini, hanya pelajaran tentang kata-kata bijaksana, Shio-Sho, ramalan-ramalan, tentang esok, tentang nasibku, tentang kehidupan cinta, tentang keberuntungan, dan semua itu, sebatas kehidupan dunia ini saja. Tapi mana deskripsi tentang kehidupan setelah mati. Banyak keraguan kurasakan dalam beragama ini.
Sekarang, inilah sepertinya, saat yang tepat bagiku untuk kutinggalkan! Shio! Maafkan aku Shio! Aku mau meninggalkanmu."
"Lho Bu, ini kan pelajaran Kimia, kok malah menyebutkan Shio?," protes Tora.
"Biarkan Ibu selesaikan dulu, Tora!",
"Huuhhh, dasar tukang instruksi!" Cibir Nena.
"Itulah Shio. Mengapa Ibu memulai dengan menyebutkan Shio? Karena shio ini berhubungan dengan hari besar orang Tionghoa, yaitu hari hara Imlek. Jum'at ini mereka sedang ramai-ramainya merayakan."
Hari tidak secerah biasanya. Sejak tadi langit mendung. Gelayut awan makin berat, dan bersamaan Bu Lati menyebut Imlek, sinar kilat terpercik di udara, guntur mengelegar. Ucapan tasbih terdengar bersamaan.
Hujan mulai turun. Melihat itu, Bu Lati berlari keluar. Anak-anak bengong. Mau ke mana guru mereka. Semua siswa berdiri, melihat keluar jendela. Bu Lati berlari ke halaman, menuju motornya, naik, namun turun lagi. Rok guru sedikit dia singkapkan, dia lari ke kantor. Tidak lama, muncul lagi, menuju motornya.
"Oh, mungkin kuncinya ketinggalan," ucap Nena.
"Iya", bisik Yuli.
Tampak Bu Lati menghidupkan motornya, dan langsung melesat pergi.
Tak sampai tiga detik setelah Bu Lati keluar gerbang, serombongan domba masuk halaman sekolah. Banyak sekali domba itu, hingga anak-anak, tak bisa menghitungnya. Domba-domba itu berlarian menuju teras kelas. Semuanya bertaduh di sana. Tak ayal, kini teras kelas ramai dengan embikan domba.
"Ini domba siapa?" bentak kepala sekolah, baru saja dia keluar kantor setelah mendengar keributan.
"Tidak tahu pak"
"Tolong, kalian semua, usir semua domba ini keluar gerbang!"
"Ini hujan Pak!"
"Lihat, lantai sekolah ini putih, tapak domba berceceran di mana-mana. Mending kalau tidak buang kotoran. Bagaimana kalau buang kotoran?"
"Tak masalah Pak, itu mudah disapukan, kotoran domba itu bulat-bulat. Jadi mudah menggelinding."
"Itu kalau tak terinjak. Kotoran domba itu akan terinjak kaki-kaki domba lainnya, terus penyek, kramik nanti kotor. Cepat kalian usir.!"
Cukup, ceritanya berhenti sampai situ. Tak ada terusannya lagi. Li menutup diarynya. Tidak penting baginya seburuk apa, bahkan hanya potongan saja. Yang buat cerita itu penting baginya adalah, kata Shio pada awal kisah itu. Kata itulah yang sampai sekarang terus dipertanyakannya.
Shio, dari mana istilah ini?
Siapa penggagasnya?
Mengapa saya mengikutinya?
Dia tahu itu semua nama bulan untuk tahun Imlek, namun dari mana semua nama itu berasal? Terus mangapa jadi bagian dari agamanya? Apa guna dia mengikutinya?
"Apakah dengan mengikutinya, saya akan selamat setelah kematian saya? Saya yakin, setelah kematian, akan ada kehidupan lain, tempat semunya akan diperhitungkan. Diperhitungkan dengan sempurna. Karena begitu banyak urusan dalam hidup ini yang belum selesai. Banyak orang dengan kejahatan luar biasa, bisa lolos, tidak mendapatkan hukum setimpal dari kejahatannya. Banyak orang dengan kebaikan luar biasa, malah mendapatkan kekejaman hingga meninggalnya. Ini pasti ada perhitungannya. Jika hidup selesai di dunia ini saja, waduh betapa tidak adilnya.
"Namun sampai kini, belum kudapatkan juga penerangan memuaskan dari agamaku. Entah memang tidak ada, atau aku kurang mendalaminya, yang kudapatkan selama ini dari agamaku, selama ini, hanya pelajaran tentang kata-kata bijaksana, Shio-Sho, ramalan-ramalan, tentang esok, tentang nasibku, tentang kehidupan cinta, tentang keberuntungan, dan semua itu, sebatas kehidupan dunia ini saja. Tapi mana deskripsi tentang kehidupan setelah mati. Banyak keraguan kurasakan dalam beragama ini.
Sekarang, inilah sepertinya, saat yang tepat bagiku untuk kutinggalkan! Shio! Maafkan aku Shio! Aku mau meninggalkanmu."
Kamis, 30 Januari 2014
Tehnik Menulis Yang Ingin Saya Gunakan
Saya ingin menggunakan tehnik menulis kritis. Kritis terhadap buku yang saya baca, kritis terhadap fenomena sosial di masyarakat, kritis terhadap nasib diri sendiri, kemalasan sendiri, dan kemiskinan diri sendiri.
Kritis membuat sebuah tulisan jadi menarik untuk dijadikan bahan bacaan.
Saya kira, bacaan dari ulama terdahulu jadi menarik, karena bacaan itu bernada kritis, setidaknya kritis terhadap kehidupan masyarakat tempat mereka hidup. Ihya Ulumuddin, sebenarnya, itu tulisan kritis terhadap fenomena manusia waktu itu, yang kacau keimanannya. Kaum zindik di mana-mana, filsafat merasuki masyarakat, dan sangat merusak terutama kepada mereka yang berpikir secara dangkal. Maka Imam Ghazali tampil dengan kitab Ihya Ulumuddinnya, menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama.
Dengan ini saya bisa mencerca dan mendamprat sebuah konsep, menunjukkan kekeliruannya, dan memberikan bukti-bukti, dan pernyataan orang-orang.
Kritis membuat sebuah tulisan jadi menarik untuk dijadikan bahan bacaan.
Saya kira, bacaan dari ulama terdahulu jadi menarik, karena bacaan itu bernada kritis, setidaknya kritis terhadap kehidupan masyarakat tempat mereka hidup. Ihya Ulumuddin, sebenarnya, itu tulisan kritis terhadap fenomena manusia waktu itu, yang kacau keimanannya. Kaum zindik di mana-mana, filsafat merasuki masyarakat, dan sangat merusak terutama kepada mereka yang berpikir secara dangkal. Maka Imam Ghazali tampil dengan kitab Ihya Ulumuddinnya, menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama.
Dengan ini saya bisa mencerca dan mendamprat sebuah konsep, menunjukkan kekeliruannya, dan memberikan bukti-bukti, dan pernyataan orang-orang.
Sejak Dulu Saya Gila Buku
Sejak dulu, saya sudah gila buku. Terutama setelah tahu, buku ini satu-satunya guru, yang tak pernah jemu menyertaiku. Begitu besar manfaat buku, dengannya saya bisa menggebuk nyamuk.
Masih ingat, waktu itu, sekeluar dari Madrasah Tsanawiyah, saya tidak meneruskan sekolah. Sempet main satu tahun dan belajar, mencukupkan diri di madrasah saja. Suatu ketika, saya numpang mobil tetangga. Dia guru SMA di kota, kemudian saya turun di mesjid Agung Kabu paten, dan masuk ke perpustakaannya.
Dari jauh merindu buku, masuk ke perpustakaan, bagai kabur ke sungai.....langsung dimakan ikan besar...haha, maksud saya, langsung bersenang-senang, berjalan dari lemari ke lemari, dari buku ke buku, membuka-bukanya, membaca-bacanya, sehingga, waktu lama tak terasa, singkat bagai dilipat, dari pagi ke siang, dari siang ke sore, tahu-tahu sudah Magrib.
Saya bingung pulang. Kehabisan angkutan. Saya putuskan, bermalam di kota, di rumah kenalan. Dia baik sekali, seorang nenek, Bu Haji, memberi saya makan, tempat tidur nyaman, memberi ongkos pulang.
Keesokan harinya tiba di rumah, di halaman, bapak langsung memeluk, sambil menangis: "Ke mana saja, bapak mencarimu. Dari kemarin, dari siang, sampai malam, sampai larut, terus bolak-balik, mencari kamu. Ke mana saja?."
Masih ingat, waktu itu, sekeluar dari Madrasah Tsanawiyah, saya tidak meneruskan sekolah. Sempet main satu tahun dan belajar, mencukupkan diri di madrasah saja. Suatu ketika, saya numpang mobil tetangga. Dia guru SMA di kota, kemudian saya turun di mesjid Agung Kabu paten, dan masuk ke perpustakaannya.
Dari jauh merindu buku, masuk ke perpustakaan, bagai kabur ke sungai.....langsung dimakan ikan besar...haha, maksud saya, langsung bersenang-senang, berjalan dari lemari ke lemari, dari buku ke buku, membuka-bukanya, membaca-bacanya, sehingga, waktu lama tak terasa, singkat bagai dilipat, dari pagi ke siang, dari siang ke sore, tahu-tahu sudah Magrib.
Saya bingung pulang. Kehabisan angkutan. Saya putuskan, bermalam di kota, di rumah kenalan. Dia baik sekali, seorang nenek, Bu Haji, memberi saya makan, tempat tidur nyaman, memberi ongkos pulang.
Keesokan harinya tiba di rumah, di halaman, bapak langsung memeluk, sambil menangis: "Ke mana saja, bapak mencarimu. Dari kemarin, dari siang, sampai malam, sampai larut, terus bolak-balik, mencari kamu. Ke mana saja?."
Orang Yang Mencela Kita Sakit Jiwa, Sebenarnya Dia Sedang Sakit Jiwa
Sakit jiwa adalah sakitnya jiwa
Biasanya ditandai dengan marah-marah
Dan mencaci-maki orang lain
Yang biasa saya lakukan misalnya, saat saya mencaci-maki
Maka saat itu jiwa saya sedang sakit
Jiwa sehat itu tenang,
Tiada yang dia katakan, melainkan kebaikan
Dan dia mengatakan kebaikan, untuk membuat kebaikan
Dia mengatakan kebaikan, didorong oleh kebaikan
Dan ketika seseorang melakukan sebaliknya, maka tak diragukan lagi, dia sakit jiwa
Lalu bagaimana dengan orang yang mencela kita dengan sebutan sakit jiwa
Tenang...tenang...jangan membalasnya!
Biarkan yang sakit jiwa dia saja, kita jangan sampai!
Tetaplah mulia, dan biarkan, dia jadi orang edan, dengan sumpah serapahnya, dengan caci-makinya
Tapi waduh-waduh, jangan-jangan kutulis ini dengan sakit jiwa juga!
Biasanya ditandai dengan marah-marah
Dan mencaci-maki orang lain
Yang biasa saya lakukan misalnya, saat saya mencaci-maki
Maka saat itu jiwa saya sedang sakit
Jiwa sehat itu tenang,
Tiada yang dia katakan, melainkan kebaikan
Dan dia mengatakan kebaikan, untuk membuat kebaikan
Dia mengatakan kebaikan, didorong oleh kebaikan
Dan ketika seseorang melakukan sebaliknya, maka tak diragukan lagi, dia sakit jiwa
Lalu bagaimana dengan orang yang mencela kita dengan sebutan sakit jiwa
Tenang...tenang...jangan membalasnya!
Biarkan yang sakit jiwa dia saja, kita jangan sampai!
Tetaplah mulia, dan biarkan, dia jadi orang edan, dengan sumpah serapahnya, dengan caci-makinya
Tapi waduh-waduh, jangan-jangan kutulis ini dengan sakit jiwa juga!
Beberapa Larangan Baru Untuk Anda
Dilarang shalat sambil memakai sarung. Karena shalat bisa batal, dengan gerakan lebih dari tiga kali.
Dilarang menghargai orang tua. Jangan sampai terpikir untuk menjualnya.
Dilarang mencintai tetangga, khususnya tetangga yang sudah punya suami/istri.
Dilarang naik Haji, itu sangat tidak sopan, apalagi jika Hajinya sudah sangat tua
Dilarang menghargai orang tua. Jangan sampai terpikir untuk menjualnya.
Dilarang mencintai tetangga, khususnya tetangga yang sudah punya suami/istri.
Dilarang naik Haji, itu sangat tidak sopan, apalagi jika Hajinya sudah sangat tua
Pernyataan Mengkhawatirkan CEO Kompas Gramedia
CEO Kompas, Agung Adiprasetyo menceritakan, saat mahasiswa dia tidak mampu membeli buku. Karenanya, demi mendapatkan bahan skripsi, dia kerap datang Gramedia, mencari buku yang telah dibuka segelnya. Dia catat judul bukunya, dan mencatat bagian penting isinya. Cerita ini dia sampaikan dalam acara Knowledge Sharing Session, di Kampus II Universitas Sanata Dharma Mrican, 29 Januari 2014.
Agung Adiprasetyo melihat, banyak sekali mahasiswa hidup pas-pasan seperti dirinya. Karenanya, dia meminta kepada semua Toko Buku Gramedia, supaya menyediakan buku yang bisa. Sehingga, jika ada mahasiswa tak mampu membeli, dia bisa membaca isinya. Dengan cara itu, dia berharap Gramedia bukan hanya menjadi toko buku, tetapi juga menjadi perpustakaan tempat orang bebas membaca.
Saya--Dana--khawatir pernyataannya itu mendapatkan kecaman dari Gramedia, perusahaan tempatnya bekerja. Kalau Gramedia tak suka, bisa langsung memecatnya. Karena saya lihat, dia seolah membebaskan orang untuk membaca. Kalau orang bebas membaca, bagaimana orang mau beli? Bisa bangkrut Gramedia nanti.
Saya pernah masuk ke toko buku yang melarang itu. Terpampang pada rak ada tulisan: "Membuka segel berarti membeli.". Saya pikir, itu sudah seharusnya. Jika orang tidak bisa membuka, dia akan penasaran untuk membeli.
Namun sepertinya tidak. Agung Adiprasetto dalam posisi aman. Dibukanya segel sebagian buku sudah menjadi kesepakatan Gramedia. Buktinya, sudah beberapa Toko Buku Gramedia saya kunjungi, selalu sama, dari setiap buku, selalu ada satu yang bisa dibuka. Dan nyatanya, itu tidak membuat Gramedia bangkrut. Semakin lama, toko buku ini semakin berkembang. Cabangnya terus dibangun di mana-mana. Sebaliknya, toko buku yang mencantumkan larangan membuka segel tadi, sekarang sudah tak terdengar riwayatnya lagi.
Pernyataan Agung itu sebenarnya ide bisnis mutakhir. Di mana bisnis sukses luar biasa biasanya bisnis dengan orientasi memberi. Dengan memberikan kemanfaatan sebanyak-banyaknya kepada orang lain, maka sebuah bisnis mendapatkan umpan balik, berupa pengembalian lebih besar. Ini sudah menjadi sunnatullah di semesta: dengan memberi, pengembalian akan lebih banyak lagi. Ini sudah menjadi kepastian. Abu Marlo malah menyebutnya sudah bukan lagi keajaiban. Kenyataannya, Toko Buku Gramedia juga begitu, keputusan membuka segel, membuat toko buku itu semakin ramai. Orang jadi betah berkunjung ke sana, merasa bebas membaca, dan karena itu, mereka semakin percaya, dan karenanya, jika suatu ketika mereka benar-benar mau membeli, mereka akan berkunjung ke sana.
Bahkan orang yang kerjanya hanya membuka-buka itu pun, suatu saat, bisa jadi membelinya. Jika buku itu benar-benar menarik, enak di baca, berhasil membuat penasaran dari satu halaman ke halaman lainnya, maka orang itu akan berpikir, rasanya lebih enak juga saya membelinya. Saya bisa bebas membaca buku ini di mana saja. Buku ini harus saya beli, membacanya enak, dan isinya, sangat bermanfaat. Maka ketika punya uang, orang itu akan membelinya. Seperti pengalaman saya. Jujur saja, saya tipe orang irit. Membeli buku seringnya berpikir panjang dulu. Sebelum yakin buku itu sangat penting, saya tidak mau membelinya. Lebih suka membuka-buka saja di sana, membaca-baca isinya. Jika ke Gramedia, buku paling menarik yang sangat senang saya baca adalah "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya." Bacaan yang sangat ringan namun penuh kedalaman. Banyak pelajaran berharga di dalamnya. Setiap babnya tersaji pendek, dan karena itu, saya bisa dengan cepat menyelesaikannya.Akibat keseringan baca lama-lama saya jatuh cinta. Timbul keinginan memilikinya. Saya pikir, membeli buku itu tidak akan rugi. Pelajaran berbobot di dalamnya akan sangat bermanfaat buat saya. Dan akhirnya, saya pun membelinya. Tidak tanggung-tanggung, saya membeli buku itu sampai dua. Jilid satu dan jilid tiga.
Mengagumkan ternyata. Keputusan Gramedia membuka segel buku ternyata ide canggih. Mereka lakukan itu karena ingin berbagi ilmu kepada pengunjung, dan timbal baliknya sangat nyata. Pengunjung malah tertarik membelinya. Itu karena, ide memberi itu bersumber dari jiwa keberlimpahan. Sedangkan saya, yang menghawatirkan bangkrutnya akibat buku itu dibuka, yakin, kekhawatiran ini datang dari kekikiran.
Mas Agung Adiprasetyo!
Bravo!
Agung Adiprasetyo melihat, banyak sekali mahasiswa hidup pas-pasan seperti dirinya. Karenanya, dia meminta kepada semua Toko Buku Gramedia, supaya menyediakan buku yang bisa. Sehingga, jika ada mahasiswa tak mampu membeli, dia bisa membaca isinya. Dengan cara itu, dia berharap Gramedia bukan hanya menjadi toko buku, tetapi juga menjadi perpustakaan tempat orang bebas membaca.
Saya--Dana--khawatir pernyataannya itu mendapatkan kecaman dari Gramedia, perusahaan tempatnya bekerja. Kalau Gramedia tak suka, bisa langsung memecatnya. Karena saya lihat, dia seolah membebaskan orang untuk membaca. Kalau orang bebas membaca, bagaimana orang mau beli? Bisa bangkrut Gramedia nanti.
Saya pernah masuk ke toko buku yang melarang itu. Terpampang pada rak ada tulisan: "Membuka segel berarti membeli.". Saya pikir, itu sudah seharusnya. Jika orang tidak bisa membuka, dia akan penasaran untuk membeli.
Namun sepertinya tidak. Agung Adiprasetto dalam posisi aman. Dibukanya segel sebagian buku sudah menjadi kesepakatan Gramedia. Buktinya, sudah beberapa Toko Buku Gramedia saya kunjungi, selalu sama, dari setiap buku, selalu ada satu yang bisa dibuka. Dan nyatanya, itu tidak membuat Gramedia bangkrut. Semakin lama, toko buku ini semakin berkembang. Cabangnya terus dibangun di mana-mana. Sebaliknya, toko buku yang mencantumkan larangan membuka segel tadi, sekarang sudah tak terdengar riwayatnya lagi.
Pernyataan Agung itu sebenarnya ide bisnis mutakhir. Di mana bisnis sukses luar biasa biasanya bisnis dengan orientasi memberi. Dengan memberikan kemanfaatan sebanyak-banyaknya kepada orang lain, maka sebuah bisnis mendapatkan umpan balik, berupa pengembalian lebih besar. Ini sudah menjadi sunnatullah di semesta: dengan memberi, pengembalian akan lebih banyak lagi. Ini sudah menjadi kepastian. Abu Marlo malah menyebutnya sudah bukan lagi keajaiban. Kenyataannya, Toko Buku Gramedia juga begitu, keputusan membuka segel, membuat toko buku itu semakin ramai. Orang jadi betah berkunjung ke sana, merasa bebas membaca, dan karena itu, mereka semakin percaya, dan karenanya, jika suatu ketika mereka benar-benar mau membeli, mereka akan berkunjung ke sana.
Bahkan orang yang kerjanya hanya membuka-buka itu pun, suatu saat, bisa jadi membelinya. Jika buku itu benar-benar menarik, enak di baca, berhasil membuat penasaran dari satu halaman ke halaman lainnya, maka orang itu akan berpikir, rasanya lebih enak juga saya membelinya. Saya bisa bebas membaca buku ini di mana saja. Buku ini harus saya beli, membacanya enak, dan isinya, sangat bermanfaat. Maka ketika punya uang, orang itu akan membelinya. Seperti pengalaman saya. Jujur saja, saya tipe orang irit. Membeli buku seringnya berpikir panjang dulu. Sebelum yakin buku itu sangat penting, saya tidak mau membelinya. Lebih suka membuka-buka saja di sana, membaca-baca isinya. Jika ke Gramedia, buku paling menarik yang sangat senang saya baca adalah "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya." Bacaan yang sangat ringan namun penuh kedalaman. Banyak pelajaran berharga di dalamnya. Setiap babnya tersaji pendek, dan karena itu, saya bisa dengan cepat menyelesaikannya.Akibat keseringan baca lama-lama saya jatuh cinta. Timbul keinginan memilikinya. Saya pikir, membeli buku itu tidak akan rugi. Pelajaran berbobot di dalamnya akan sangat bermanfaat buat saya. Dan akhirnya, saya pun membelinya. Tidak tanggung-tanggung, saya membeli buku itu sampai dua. Jilid satu dan jilid tiga.
Mengagumkan ternyata. Keputusan Gramedia membuka segel buku ternyata ide canggih. Mereka lakukan itu karena ingin berbagi ilmu kepada pengunjung, dan timbal baliknya sangat nyata. Pengunjung malah tertarik membelinya. Itu karena, ide memberi itu bersumber dari jiwa keberlimpahan. Sedangkan saya, yang menghawatirkan bangkrutnya akibat buku itu dibuka, yakin, kekhawatiran ini datang dari kekikiran.
Mas Agung Adiprasetyo!
Bravo!
Imlek 2014 dan Sekilas Sejarahnya
Jika tahun masehi baru masuk tahun 2014, tahun imlek, sudah masuk ke tahun 2565. Lebih tua dari tahun masehi. Jika tahun Masehi dihitung sejak lahirnya Yesus, dan tahun Hijriyah dihitung sejak Hijrahnya ummat Nabi dan ummat Islam ke Madinah, maka tahun Imlek dihitung sejak lahirnya Confusius atau Kong Hu Chu, pada bulan Oktober tahun 221 SM (Sebelum Masehi).
Kong Hu Chu adalah filsuf paling berpengaruh di China. Ajaran dan perkataannya banyak dikutip orang di seluruh dunia. Karena kecintaan orang yang berlebihan padanya, sehingga ajaran Kong HU Chu dijadikan agama.
Imlek kali ini, jatuh pada tanggal 31 Januari 2014.
Tahun baru imlek menjadi liburan besar Orang China. Pada hari ini orang saling menjamu makanan di rumahnya, dan saling berbagi ucapan selamat. Beberapa macam ucapan selamat di kalangan mereka antara lain:
Xin Nian Kuai Le = Selamat tahun baru
Shen Ti Jian Kang = Semoga selalu sehat
Da Ji Da Li = Semoga mendapat berkah dan keberuntungan besar
Bu Bu Gao Sheng = Semoga maju terus, dapat promosi pekerjaan, hubungan/usaha meningkat
Wan Shi Ru Yi = Semoga semua keinginan terpenuhi
Gong Xi Fat Chai = Berbahagia dan cepat kaya
Kiong Hi Fat Coi Ang Pau Na Lai = Selamat tahun baru, angpaunya tolong berikan ke saya
Kong Hu Chu adalah filsuf paling berpengaruh di China. Ajaran dan perkataannya banyak dikutip orang di seluruh dunia. Karena kecintaan orang yang berlebihan padanya, sehingga ajaran Kong HU Chu dijadikan agama.
Imlek kali ini, jatuh pada tanggal 31 Januari 2014.
Tahun baru imlek menjadi liburan besar Orang China. Pada hari ini orang saling menjamu makanan di rumahnya, dan saling berbagi ucapan selamat. Beberapa macam ucapan selamat di kalangan mereka antara lain:
Xin Nian Kuai Le = Selamat tahun baru
Shen Ti Jian Kang = Semoga selalu sehat
Da Ji Da Li = Semoga mendapat berkah dan keberuntungan besar
Bu Bu Gao Sheng = Semoga maju terus, dapat promosi pekerjaan, hubungan/usaha meningkat
Wan Shi Ru Yi = Semoga semua keinginan terpenuhi
Gong Xi Fat Chai = Berbahagia dan cepat kaya
Kiong Hi Fat Coi Ang Pau Na Lai = Selamat tahun baru, angpaunya tolong berikan ke saya
Asmirandah, Sebuah Fenomena Wanita
Sebuah foto, memperlihatkan wanita sedang berdoa memejamkan mata dalam sebuah kebaktian di gereja. Foto tersebut mirip Asmirandah, dan di sampingnya, berdiri orang yang selama ini disebut-sebut sebagai suaminya, Jonash, yang dikabarkan telah membatalkan pernikahannya, karena ternyata, masuknya dia ke dalam Agama Islam hanyalah pura-pura.
Ketika ditanyakan kepada Asmirandah, benarkah itu foto dirinya, dia tidak menampik. "Masalah ini saya benarkan. Itu foto saya."
Sejak menikah dengan Jonash, dan dikabarkan kembali bercerai, rupanya Asmirandah merasa, dia tidak bisa berpisah dengannya. Dia rela ikut dengannya, dan akhirnya, inilah kabar menyedihkan yang datang tentangnya.
Ini fenomena wanita. Saya ingin menjabarkannya. Namun terlalu bodoh. Lebih baik saya bungkam.
Ketika ditanyakan kepada Asmirandah, benarkah itu foto dirinya, dia tidak menampik. "Masalah ini saya benarkan. Itu foto saya."
Sejak menikah dengan Jonash, dan dikabarkan kembali bercerai, rupanya Asmirandah merasa, dia tidak bisa berpisah dengannya. Dia rela ikut dengannya, dan akhirnya, inilah kabar menyedihkan yang datang tentangnya.
Ini fenomena wanita. Saya ingin menjabarkannya. Namun terlalu bodoh. Lebih baik saya bungkam.
Membuat Tulisan Cemerlang Dalam Keadaan Lelah
Tulisan cemerlang. biasanya mudah kita susun dalam keadaan segar. Dalam kondisi ini, otak lebih mudah berputar, ide lebih mudah mengalir, dan tangan, lebih ringan menuliskannya. Akan tetapi, jika kita bisah menghasilkan tulisan baik hanya dalam kondisi ini, berarti waktu kita terbatas. Menulis hanya bisa kita lakukan pada saat segar saja, sedangkan pada saat lelah, kita jadi tak bisa berbuat apa-apa.
Demi efektifitas waktu, dan, agar setiap saat bisa kita gunakan untuk menulis, satu-satunya cara, kita harus sanggup menulis dalam segala kondisi. Saat segar menjadi kondisi terbaik karena segarnya, dan saat lelah menjadi kondisi terbaik untuk menulis karena lelahnya. Kita harus bisa memanfaatkan kelelahan untuk menghasilkan tulisan cemerlang.
Caranya?
Bahaslah tentang kelelahan itu sendiri.
Apa yang kamu rasakan ketika lelah
Pekerjaan apa saja yang tidak bisa kamu kerjalan dalam keadaan lelah
Bagaimana kondisi badanmu bekerja dalam keadaan lelah,
Kumpulkan apa saja yang kmu alami saat lelah
Seperti tulisan ini, saya susun jam setengah 12 malam, dalam keadaan badan sangat lelah.
Demi efektifitas waktu, dan, agar setiap saat bisa kita gunakan untuk menulis, satu-satunya cara, kita harus sanggup menulis dalam segala kondisi. Saat segar menjadi kondisi terbaik karena segarnya, dan saat lelah menjadi kondisi terbaik untuk menulis karena lelahnya. Kita harus bisa memanfaatkan kelelahan untuk menghasilkan tulisan cemerlang.
Caranya?
Bahaslah tentang kelelahan itu sendiri.
Apa yang kamu rasakan ketika lelah
Pekerjaan apa saja yang tidak bisa kamu kerjalan dalam keadaan lelah
Bagaimana kondisi badanmu bekerja dalam keadaan lelah,
Kumpulkan apa saja yang kmu alami saat lelah
Seperti tulisan ini, saya susun jam setengah 12 malam, dalam keadaan badan sangat lelah.
Monolog Preman Insaf
Kamu bisa mengakses internet sebebas ini
Adalah kepercayaan dari Alloh
Mau kamu gunakan apa kenikmatan ini
Maukah menggunakannya untuk amal shalih?
Jangan merasa digurui Sobatku!
Karena aku tidak sedang mengguru Kamu
Dampratan ini
Kusiramkan pada diriku sendiri
Kini
Kunikmati anugerah yang sangat mahal
Bisa dengan leluasa menulis di blog, dengan alamat domain yang mudah kusebutkan
Karena telah Alloh percayakan kepadaku domain berbayar
Bukan atas usahaku, bukan dari kuasaku, bukan atas kemampuanku
Ini, kudapatkan dari karunia-Nya
Andai saja Dia mau
Sangat kuasa
Mengambilnya kembali dariku
Jadi, di atas semua kekhawatiran itu
Maukah aku, menggunakan ini, untuk bersyukur kepada-Nya?
Maukah aku, menggunakan ini untuk beribadah kepada-Nya?
Deras suara hujan yang mengiringiku ketika menulis ini
Telah menjadi saksi atas sunnah semesta
Bahwa siapa pun di alam ini
Thawaf pada lintasan yang telah digariskan-Nya
Maka kedamaianlah untuknya
Wahai jasad yang akan terkuburt, tidakkah kamu menginginkan itu?
Adalah kepercayaan dari Alloh
Mau kamu gunakan apa kenikmatan ini
Maukah menggunakannya untuk amal shalih?
Jangan merasa digurui Sobatku!
Karena aku tidak sedang mengguru Kamu
Dampratan ini
Kusiramkan pada diriku sendiri
Kini
Kunikmati anugerah yang sangat mahal
Bisa dengan leluasa menulis di blog, dengan alamat domain yang mudah kusebutkan
Karena telah Alloh percayakan kepadaku domain berbayar
Bukan atas usahaku, bukan dari kuasaku, bukan atas kemampuanku
Ini, kudapatkan dari karunia-Nya
Andai saja Dia mau
Sangat kuasa
Mengambilnya kembali dariku
Jadi, di atas semua kekhawatiran itu
Maukah aku, menggunakan ini, untuk bersyukur kepada-Nya?
Maukah aku, menggunakan ini untuk beribadah kepada-Nya?
Deras suara hujan yang mengiringiku ketika menulis ini
Telah menjadi saksi atas sunnah semesta
Bahwa siapa pun di alam ini
Thawaf pada lintasan yang telah digariskan-Nya
Maka kedamaianlah untuknya
Wahai jasad yang akan terkuburt, tidakkah kamu menginginkan itu?
Rabu, 29 Januari 2014
Buku A Culpa é Das Estrelas
Tahukah Anda
Buku apa sekarang, yang sedang menjadi trend perbincangan dunia?
Buku itu berjudul "A Culpa é Das Estrelas"
Ditulis oleh John Green
Buku ini menceritakan dua orang remaja, Hazel dan Gus, yang ingin memiliki kehidupan yang normal. Keduahnya berusaha tidak percaya
Bahwa orang terlahir dengan bintang yang nasibnya
Sangat tergantung kepada susunan rasi bintang
Mereka tidak mau tunduk kepada konsep itu
Mereka, bisa menjadikan hidupnya yang terancam itu menjadi sesuatu yang bisa dinikmati
Karenanya, mereka merencanakan sebuah petualangan,
Menyeberangi Samudra Atlantik, untuk menuju Amsterdam, tempat di mana
Mereka akan menemukan orang
Yang mereka anggap bisa memecahkan teka-teki hidupnya.
Baiklah
Mungkin cuplikan itu
Tidak cukup membuat Anda tertarik
Bagaimana kalau saya kenalkan kepada Anda
Tentang siapa pengaragnya?
John Green
Adalah seorang penulis Amerika yang paling dicintai
Dan dipuja kaum muda dan masyarakat intelek
Penulis dengan pengikut satu juta lebih di twitter ini, adalah
Penulis New York Time Best Seller
Dianugerahi Printz Honor Printz dan Edgar Award
Bersama istri dan keluarganya, dia tinggal di Indianapolis
Masih belum tertarik juga?
Wah gawat, berarti Anda harus membaca cuplikan bukunya
Baiklah, masuk saja KE SINI
Buku apa sekarang, yang sedang menjadi trend perbincangan dunia?
Buku itu berjudul "A Culpa é Das Estrelas"
Ditulis oleh John Green
Buku ini menceritakan dua orang remaja, Hazel dan Gus, yang ingin memiliki kehidupan yang normal. Keduahnya berusaha tidak percaya
Bahwa orang terlahir dengan bintang yang nasibnya
Sangat tergantung kepada susunan rasi bintang
Mereka tidak mau tunduk kepada konsep itu
Mereka, bisa menjadikan hidupnya yang terancam itu menjadi sesuatu yang bisa dinikmati
Karenanya, mereka merencanakan sebuah petualangan,
Menyeberangi Samudra Atlantik, untuk menuju Amsterdam, tempat di mana
Mereka akan menemukan orang
Yang mereka anggap bisa memecahkan teka-teki hidupnya.
Baiklah
Mungkin cuplikan itu
Tidak cukup membuat Anda tertarik
Bagaimana kalau saya kenalkan kepada Anda
Tentang siapa pengaragnya?
John Green
Adalah seorang penulis Amerika yang paling dicintai
Dan dipuja kaum muda dan masyarakat intelek
Penulis dengan pengikut satu juta lebih di twitter ini, adalah
Penulis New York Time Best Seller
Dianugerahi Printz Honor Printz dan Edgar Award
Bersama istri dan keluarganya, dia tinggal di Indianapolis
Masih belum tertarik juga?
Wah gawat, berarti Anda harus membaca cuplikan bukunya
Baiklah, masuk saja KE SINI
Kriteria Penilaian dalam Putri Indonesia 2014
Apa kriteria pemenang Putri Indonesia?
3B, itulah yang saya baca
Dan menariknya jawaban yang putri berikan kepada dewan juri
3B itu adalah:
Brain, beauty dan behaviour
Brain dan beauti saya mengerti
Brain adalah otak, mungkin berhubungan dengan kecerdasan
Beauti adalah kecantikan, pastinya berhubungan dengan badan
Namun behaviour, inilah yang tidak saya tahu
Baiklah saya googling
Agak lama juga saya mencari
Tidak juga menemukan pengertian yang spesifik
Yang saya temukan malah keterangan, behaviour adalah terapi tingkah laku
Masa masuk lomba Putri Indoenesia malah diterapi?
Akhirnya,
Saya cukupkan saja
Jika Behaviour itu berarti tingkah laku
Jadi mungkin, itu berarti, putri Indoenesia ini dinilai berdasarkan tingkah laku
Kira-kiranya, tingkah laku seperti apa yang dianggap baik ya?
3B, itulah yang saya baca
Dan menariknya jawaban yang putri berikan kepada dewan juri
3B itu adalah:
Brain, beauty dan behaviour
Brain dan beauti saya mengerti
Brain adalah otak, mungkin berhubungan dengan kecerdasan
Beauti adalah kecantikan, pastinya berhubungan dengan badan
Namun behaviour, inilah yang tidak saya tahu
Baiklah saya googling
Agak lama juga saya mencari
Tidak juga menemukan pengertian yang spesifik
Yang saya temukan malah keterangan, behaviour adalah terapi tingkah laku
Masa masuk lomba Putri Indoenesia malah diterapi?
Akhirnya,
Saya cukupkan saja
Jika Behaviour itu berarti tingkah laku
Jadi mungkin, itu berarti, putri Indoenesia ini dinilai berdasarkan tingkah laku
Kira-kiranya, tingkah laku seperti apa yang dianggap baik ya?
Pengertian Psikologi Perkembangan
1. Jelaskan pengertian psikologi perkembangan
2. Jelaskan urgensi mempelajari psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dan perkembangannya, dan latar belakang yang mempengaruhinya. Ilmu ini termasuk Ilmu Psikologi Khusus, karena tingkah laku yang dipelajari, khusus membahas pada sisi-sisi perkembangannya. Sedangkan Psikologi Umum mencakup semua yang berhubungan dengan ilmu tingkah laku manusia.
Urgensi mempelajari psikologi perkembangan adalah, karena dengan mengetahui kejiwaan manusia pada setiap tahap perkembangannya, kita bisa membedakan, bagaimana cara memperlakukan masing-masing orang sesuai dengan pase perkembangannya. Misalnya, ketika akan memberikan pendidikan kepada mereka. Pastinya sangat berbeda, antara mendidik anak-anak, dengan remaja, dan pastinya juga sangat berbeda, antara mendidik remaja, dengan orang dewasa, dan berbeda pula cara mendidik orang tua.
2. Jelaskan urgensi mempelajari psikologi perkembangan
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dan perkembangannya, dan latar belakang yang mempengaruhinya. Ilmu ini termasuk Ilmu Psikologi Khusus, karena tingkah laku yang dipelajari, khusus membahas pada sisi-sisi perkembangannya. Sedangkan Psikologi Umum mencakup semua yang berhubungan dengan ilmu tingkah laku manusia.
Urgensi mempelajari psikologi perkembangan adalah, karena dengan mengetahui kejiwaan manusia pada setiap tahap perkembangannya, kita bisa membedakan, bagaimana cara memperlakukan masing-masing orang sesuai dengan pase perkembangannya. Misalnya, ketika akan memberikan pendidikan kepada mereka. Pastinya sangat berbeda, antara mendidik anak-anak, dengan remaja, dan pastinya juga sangat berbeda, antara mendidik remaja, dengan orang dewasa, dan berbeda pula cara mendidik orang tua.
Mencuci Gaya Baru
Tips ini tidak berlaku
Bagi pemilik mesin cuci
Kiat ini hanya cocok
Untuk orang sekelas saya,
Dan Anda, yang mencuci dengan tangan
Jika selama ini Anda bosan
Dan pegal terus mengucek pakaian dengan tangan
Pakailah gaya baru ini
Yang saya temukan tadi pagi, tidak sengaja saat mencuci di WC
Yang harus Anda siapkan
Adalah ember besar bekas cat tembok
Atau wadah jenis lainnya, yang cukup kuat Anda injak
Mula-mula,
Masukkan deterjen ke dalam ember
Siram dengan air, larutkan
Masukkan pakaian, kemudian, naikkan kedua kaki Anda
Masukkan ke dalam ember
Dan
Berlarilah di tempat
Mula-mula, berlarilah perlahan
Kemudian dengan tangan kanan, putarlah telinga kiri Anda
Agar larinya semakin kencang, putar lebih keras lagi, biar semakin kencang
Setelah kurang lebih tiga menit
Turunlah dari ember, bilaslah cucian itu dengan air bersih
Ini terobosan baru
Satu kali mencuci, 4 keuntungan didapat
Pertama, pakaian bersih
Kedua, tangan tak lagi cape membilas
Ketiga, peredaran darah lebih lancar
Keempat, Anda jadi sedikit gila--masa pake putar-putar telinga, apa hubungannya?
Bagi pemilik mesin cuci
Kiat ini hanya cocok
Untuk orang sekelas saya,
Dan Anda, yang mencuci dengan tangan
Jika selama ini Anda bosan
Dan pegal terus mengucek pakaian dengan tangan
Pakailah gaya baru ini
Yang saya temukan tadi pagi, tidak sengaja saat mencuci di WC
Yang harus Anda siapkan
Adalah ember besar bekas cat tembok
Atau wadah jenis lainnya, yang cukup kuat Anda injak
Mula-mula,
Masukkan deterjen ke dalam ember
Siram dengan air, larutkan
Masukkan pakaian, kemudian, naikkan kedua kaki Anda
Masukkan ke dalam ember
Dan
Berlarilah di tempat
Mula-mula, berlarilah perlahan
Kemudian dengan tangan kanan, putarlah telinga kiri Anda
Agar larinya semakin kencang, putar lebih keras lagi, biar semakin kencang
Setelah kurang lebih tiga menit
Turunlah dari ember, bilaslah cucian itu dengan air bersih
Ini terobosan baru
Satu kali mencuci, 4 keuntungan didapat
Pertama, pakaian bersih
Kedua, tangan tak lagi cape membilas
Ketiga, peredaran darah lebih lancar
Keempat, Anda jadi sedikit gila--masa pake putar-putar telinga, apa hubungannya?
Tinggalkan Saja Tulisan Saya!
Terutama kepada Anda yang ingin menjadi penulis baik
Yang ingin menampakkan kebaikan di mata orang
Dan tampil sebagai penulis menawan
Yang disayang yang dicintai
Mohon maaf
Mungkin membaca tulisan saya bisa merusak Anda
Sebab
Menulis bagi saya
Bukan masalah bagus tidaknya
Akan tetapi, terbebaskannya kecamuk pikiran
Yang setiap detik, terus bergentayangan
Tidak pernah berhenti
Bagi saya
Orang mau membaca tulisanku atau tidak
Orang memberi komentar atau tidak
Menyukai bahkan membenci saya
Bukan masalah
Bagi saya, menulislah segalanya, dan ingin menulis segalanya
Hingga gagasan di otak ini
Habis tak tersisa
Dan tentu saja
Ini sangat berbeda dengan Anda
Yang menulis, demi menyandang gelar bijaksana
Hingga terkadang Anda, terpaksa harus memakai "sepatu hak tinggi" bahasa
Demi mencitrakan diri baik, dan soleh di mata publik
Yang ingin menampakkan kebaikan di mata orang
Dan tampil sebagai penulis menawan
Yang disayang yang dicintai
Mohon maaf
Mungkin membaca tulisan saya bisa merusak Anda
Sebab
Menulis bagi saya
Bukan masalah bagus tidaknya
Akan tetapi, terbebaskannya kecamuk pikiran
Yang setiap detik, terus bergentayangan
Tidak pernah berhenti
Bagi saya
Orang mau membaca tulisanku atau tidak
Orang memberi komentar atau tidak
Menyukai bahkan membenci saya
Bukan masalah
Bagi saya, menulislah segalanya, dan ingin menulis segalanya
Hingga gagasan di otak ini
Habis tak tersisa
Dan tentu saja
Ini sangat berbeda dengan Anda
Yang menulis, demi menyandang gelar bijaksana
Hingga terkadang Anda, terpaksa harus memakai "sepatu hak tinggi" bahasa
Demi mencitrakan diri baik, dan soleh di mata publik
Pelajaran dari Kisah Anak Itik Buruk Rupa
Pagi ini
Saya menulis ulang kisah "Anak Itik Buruk Rupa"
Karya legendaris pendongeng dunia "Hans C.Andersen"
Saya tertarik menuliskannya, karena beberapa sumber menyebutkan
Itulah dongengnya yang paling terkenal
Sambil saya tulis, sambil saya membaca, memangnya kisah ini sebagus apa
Cerdaskan jalan ceritanya, dan mengejutkankah endingnya
Sambil terus mengetik, sambil saya rasakan nasib anak bebek yang dikucilkan saudaranya
Sambil saya menduga-duga, bagaimana akhir kisah si bebek buruk rupa ini
Pastinya di akhir kisah, bebek ini akan menjadi bebek terbaik
Namun saya tidak bisa menebak, seperti apa baiknya
Saya menduga, mungkin anak bebek ini akan menjadi penolong saudaranya
Sehingga saudara-saudaranya itu menyadarkan hidup padanya
Namun ternyata bukan
Saya salah duga
Akhir kisah ini menyebutkan
Ketika bebek buruk rupa ini dibuang induknya
Dan bertemu dengan keluarga angsa
Bebek buruk rupa ini tahu
Ternyata dirinya
Anak angsa
Yang suatu saat kelak,
Akan jauh lebih cantik dari saudara-saudaranya
Kemudian saya mengambil hikmah
dalam memandang keburukan
Keburukan orang atau keburukan diri
Seharusnya memandang jauh ke depan,
Bisa saja, sesuatu yang hari ini buruk, suatu saat kelak, akan berubah menjadi baik
Hari ini sebuah kekurangan, hari nanti bisa jadi kelebihan.
dalam memandang keburukan
Keburukan orang atau keburukan diri
Seharusnya memandang jauh ke depan,
Bisa saja, sesuatu yang hari ini buruk, suatu saat kelak, akan berubah menjadi baik
Hari ini sebuah kekurangan, hari nanti bisa jadi kelebihan.
Anak Itik Buruk Rupa
Sepasang bebek tinggal di tepi sungai
Keduanya sedang menunggu telur-telur mereka menetas
Suatu hari telur-telur itu menetas satu-persatu
Pak Bebek senang bukan main, Ibu Bebek pun demikian
Mereka pun tersenyum, dan memeluk satu per satu anak bebek yang sudah menetas ituNamun ketika sampai pada telur yang terakhir menetas, Ibu dan Pak Bebek kaget
Yang keluar dari telur ini bentuknya sangat berbeda dengan saudara-saudaranya
Bila yang lain berwarna kuning keemasan, berparuh oranye dan berbunyi "Kweek...kweek"
Maka bebek ini berbulu kehitaman dan berparuh kecoklatan,
Wajahnya berbeda, dan suaranya pun berbeda: "Oorrrk Oooorrrk".
Karena beda itulah, Ibu dan Pak Bebek menganggapnya buruk rupa
Pak Bebek menuduh anak itu hasil perselingkuhan Ibu Bebek dengan makhluk lain
Ibu bebek membantah tuduhan itu.
Pak Bebek pun pergi meninggalkan Ibu Bebek
Sementara itu, si bebek kecil yang buruk rupa itu pun diejek oleh saudara-saudaranya
Namun begitu, si bebek buruk rupa itu tetap mengikuti ke mana pun induknya pergi
Walau pun induknya tidak pernah sekali pun memperhatikannya
Semakin besar, semakin berbedalah dia dengan saudaranya
Ibu Bebek semakin malu
Apalagi ternyata Si Bebek Buruk Rupa ini tidak bisa berenang sebaik saudaranya yang lain.
Pada suatu hari, saat sedang berenang bersama ibu dan saudara-saudaranya,
Sang Bebek Buruk Rupa ini tertinggal jauh
Ia kemudian memanggil-manggil Ibunya
Namun tidak ada sahutan.
Akhirnya ia pun berenang menuju tepian sungai
Berhari-hari ia lalui tak kenal lelah, hujan angin ia hadapi tanpa menyerah
Hingga akhirnya ia putus asa
Menangis di sudut sungai
Tangisannya menyayat hati, ia masih begitu kecil,
Belum mengerti mengapa ibunya meninggalkannya dan tidak pernah sayang padanya
Padahal ia anaknya, mengapa langit begitu kejam padanya,
Oh mengapa,.....tangisnya
Tak lama, datanglah dua ekor bebek dengan rupa yang sama
Tak lama, datanglah induk dua bebek itu,
Dan terlihatlah bebek buruk rupa itu kagum melihat induk dua bebek itu betapa cantiknya
Lehernya panjang, dan wajahnya menyiratkan kasih dan sayang
Begitu melihat itik buruk rupa itu, induk pun bertanya
"Wahai mahluk kecil, mengapa engkau menangis?"
"Aku kehilangan Induk" Jawab si Bebek sambil menangis "Indukku tidak menyayangiku lagi, karena rupaku berbeda dari saudaraku yang lainnya. Mereka cantik-cantik dan pandai berenang."
"Jangan menangis, benar kamu tidak memiliki apa yang saudaramu miliki, akan tetapi saudaramu pun tidak memiliki apa yang kamu miliki. Lihatlah air di bawahmu, pandanglah wajahmu, lihatlah, rupamu sama dengan anak-anakku."
Sang bebek pun melihat wajahnya di air dan mendapati wajahnya sama dengan kedua anak tersebut.
Induk angsa meneruskan bicaranya: "Ya, kamu bukanlah anak bebek, kamu adalah anak Angsa. Memang saat ini rupamu buruk, tetapi aku yakin, kelak kamu akan secantik aku, kemarilah Nak, anggap saja aku ini Ibumu."
Sang itik itu pun mendekati induk angsa yang cantik, dan merasakan kehangatan kasih-sayangnya
Ia pun tak bersedih lagi,
Dia pun berubah menjadi angsa yang bahagia karena punya keluarga yang menyayanginya
Begitulah kisah "Anak Itik Buruk Rupa"
Bagi saya, menulis kisah ini merupakan pengalaman istimewa
Mengesankan, sampai-sampai, meski sibuk, saya menyempatkan diri menuliskan kesannya DI SINI
Keduanya sedang menunggu telur-telur mereka menetas
Suatu hari telur-telur itu menetas satu-persatu
Pak Bebek senang bukan main, Ibu Bebek pun demikian
Mereka pun tersenyum, dan memeluk satu per satu anak bebek yang sudah menetas ituNamun ketika sampai pada telur yang terakhir menetas, Ibu dan Pak Bebek kaget
Yang keluar dari telur ini bentuknya sangat berbeda dengan saudara-saudaranya
Bila yang lain berwarna kuning keemasan, berparuh oranye dan berbunyi "Kweek...kweek"
Maka bebek ini berbulu kehitaman dan berparuh kecoklatan,
Wajahnya berbeda, dan suaranya pun berbeda: "Oorrrk Oooorrrk".
Karena beda itulah, Ibu dan Pak Bebek menganggapnya buruk rupa
Pak Bebek menuduh anak itu hasil perselingkuhan Ibu Bebek dengan makhluk lain
Ibu bebek membantah tuduhan itu.
Pak Bebek pun pergi meninggalkan Ibu Bebek
Sementara itu, si bebek kecil yang buruk rupa itu pun diejek oleh saudara-saudaranya
Namun begitu, si bebek buruk rupa itu tetap mengikuti ke mana pun induknya pergi
Walau pun induknya tidak pernah sekali pun memperhatikannya
Semakin besar, semakin berbedalah dia dengan saudaranya
Ibu Bebek semakin malu
Apalagi ternyata Si Bebek Buruk Rupa ini tidak bisa berenang sebaik saudaranya yang lain.
Pada suatu hari, saat sedang berenang bersama ibu dan saudara-saudaranya,
Sang Bebek Buruk Rupa ini tertinggal jauh
Ia kemudian memanggil-manggil Ibunya
Namun tidak ada sahutan.
Akhirnya ia pun berenang menuju tepian sungai
Berhari-hari ia lalui tak kenal lelah, hujan angin ia hadapi tanpa menyerah
Hingga akhirnya ia putus asa
Menangis di sudut sungai
Tangisannya menyayat hati, ia masih begitu kecil,
Belum mengerti mengapa ibunya meninggalkannya dan tidak pernah sayang padanya
Padahal ia anaknya, mengapa langit begitu kejam padanya,
Oh mengapa,.....tangisnya
Tak lama, datanglah dua ekor bebek dengan rupa yang sama
Tak lama, datanglah induk dua bebek itu,
Dan terlihatlah bebek buruk rupa itu kagum melihat induk dua bebek itu betapa cantiknya
Lehernya panjang, dan wajahnya menyiratkan kasih dan sayang
Begitu melihat itik buruk rupa itu, induk pun bertanya
"Wahai mahluk kecil, mengapa engkau menangis?"
"Aku kehilangan Induk" Jawab si Bebek sambil menangis "Indukku tidak menyayangiku lagi, karena rupaku berbeda dari saudaraku yang lainnya. Mereka cantik-cantik dan pandai berenang."
"Jangan menangis, benar kamu tidak memiliki apa yang saudaramu miliki, akan tetapi saudaramu pun tidak memiliki apa yang kamu miliki. Lihatlah air di bawahmu, pandanglah wajahmu, lihatlah, rupamu sama dengan anak-anakku."
Sang bebek pun melihat wajahnya di air dan mendapati wajahnya sama dengan kedua anak tersebut.
Induk angsa meneruskan bicaranya: "Ya, kamu bukanlah anak bebek, kamu adalah anak Angsa. Memang saat ini rupamu buruk, tetapi aku yakin, kelak kamu akan secantik aku, kemarilah Nak, anggap saja aku ini Ibumu."
Sang itik itu pun mendekati induk angsa yang cantik, dan merasakan kehangatan kasih-sayangnya
Ia pun tak bersedih lagi,
Dia pun berubah menjadi angsa yang bahagia karena punya keluarga yang menyayanginya
Begitulah kisah "Anak Itik Buruk Rupa"
Bagi saya, menulis kisah ini merupakan pengalaman istimewa
Mengesankan, sampai-sampai, meski sibuk, saya menyempatkan diri menuliskan kesannya DI SINI
Kabar Gembira Buat Penulis Edan
Malam
Telah melewati puncaknya
Kini mulai turun, menuju pagi, namun aku
Masih jua terjaga, karena besar semangat jiwa
Memberi fatwa, kepada kalian semua, wahai murid-muridku!
Dan ini
Kabar gembira untukmu
Kabar kabur sumber tak jelas, dari ramalan penulis edan
Bahwasanya,
Pada akhirnya perhatian dunia
Akan terpusat kepada penulis edan
Dan orang, akan rela menghabiskan uang demi mendapatkan karyanya
Dan pemikir, rela memeras otak meneliti karyanya
Dan pembicaraan, sebagian besar bertemakan dia, si penulis edan
Ini karena
Senandung jiwa manusia
Selamanya menyanyikan kesenangan
Dan sebagian besar kesenangan itu, cinta kepada perkara baru
Yang kontroversial, bukan lagi konvensional
Yang menggebrak, yang mendobrak, bukan yang malu-malu,
Atau yang malu-malu, namun menggebrak dengan malu-malunya
Karena itulah, yang akan tertangkap broca
Satu bagian otak, yang senang menangkap hal-hal istimewa
Otak, selalu tertarik kepada perkara langka
Dan sebagian dari perkara langka
Adalah penulis edan
Yang berani jujur dengan edannya!
Yang sanggup menari dengan gilanya,
Yang sanggup telanjang dengan bodohnya, yang sanggup tampil dengan cacatnya!
Telah melewati puncaknya
Kini mulai turun, menuju pagi, namun aku
Masih jua terjaga, karena besar semangat jiwa
Memberi fatwa, kepada kalian semua, wahai murid-muridku!
Dan ini
Kabar gembira untukmu
Kabar kabur sumber tak jelas, dari ramalan penulis edan
Bahwasanya,
Pada akhirnya perhatian dunia
Akan terpusat kepada penulis edan
Dan orang, akan rela menghabiskan uang demi mendapatkan karyanya
Dan pemikir, rela memeras otak meneliti karyanya
Dan pembicaraan, sebagian besar bertemakan dia, si penulis edan
Ini karena
Senandung jiwa manusia
Selamanya menyanyikan kesenangan
Dan sebagian besar kesenangan itu, cinta kepada perkara baru
Yang kontroversial, bukan lagi konvensional
Yang menggebrak, yang mendobrak, bukan yang malu-malu,
Atau yang malu-malu, namun menggebrak dengan malu-malunya
Karena itulah, yang akan tertangkap broca
Satu bagian otak, yang senang menangkap hal-hal istimewa
Otak, selalu tertarik kepada perkara langka
Dan sebagian dari perkara langka
Adalah penulis edan
Yang berani jujur dengan edannya!
Yang sanggup menari dengan gilanya,
Yang sanggup telanjang dengan bodohnya, yang sanggup tampil dengan cacatnya!
Menulislah Seedan-Edannya!
Menulislah
Seedan mungkin
Curahkan ide, segila mungkin
Raup kekayaan kata dengan kedua tanganmu,
Lalu hamburkan ke dalam tulisan
Atau kalau masih kurang, ambil gentong,
Ceduklah kata-kata kemudian tumpahkan, biar terhampar, berlelahan tak beraturan,
Seperti campuran cat minyak yang dihamburkan ke atas kanvas
Biarkan lelehan itu mengering, melukis tekstur unik, antik,
Menciptakan satu-satunya lukisan--satu-satunya karyamu, yang hebat,
Yang menggebrak, yang tiada duanya sepanjang masa!!!!
Dedengkot Penulis Edan,
Dana
Perihnya Kehidupan Hans Andesen
Banyak orang sukses lahir dari keluarga miskin
Begitulah Hans Andersen, ayahnya bekerja sebagai pembuat sepatu
Sementara ibunya menjadi tukang cuci
Namun ayahnya, sering mengajak dia nonton sandiwara
Sementara ibunya rajin memperdengarkan dongeng kepadanya
Input itu membuat Andersen tertarik mencoba membuat kisah juga, berupa dongeng
Yang dilatarbelakangi pengalaman hidupnya, yang berat dan pedih.
Hans harus bekerja keras
Dia mengerjakan apapun asal menghasilkan uang
Bukan untuk jajan apalagi bersenang-senang, namun untuk membiayai sekolahnya
Apalagi setelah ayahnya meninggal pada 1816, Hans bekerja lebih keras lagi sebagai buruh pabrik
Dan Hans benar-benar menjadi sebatangkara, pada saat ibunya meninggal tahun 1833
Andersen pun pindah ke Kopenhagen
Mencoba peruntungan di sana, menjadi pemain teater sekaligus penulis skenario
Sayangnya saat itu, karyanya tidak menarik minat orang
Kemudian dia bertemu dengan Jonas Colllin,
Yang tertarik dengan antusiasme Andersen terhadap menulis dan bahasa
Maka Collin memasukkan Andersen ke sekoolah, dan menanggung pembiayaannya
Andersen masuk ke sekolah bahasa
Saat menjalani pendidikannya inilah,
Hans berhasil menyelesaikan bukunya, sebuah kisah berjudul
"Hantu di Kuburan Palnatoke."
Pada tahun 1822,
Dan pada tahun 1235, Andersen mempublikasikan bukunya
Yang abadi hingga sekarang!
Salah satu dongeng terkenalnya adalah.
Kisah "Anak Itik Yang Buruk Rupa", tentang anak itik yang selalu dikucilkan oleh saudara-saudaranya
Mau tahu kisah selengkapnya? masuk saja KE SINI
Begitulah Hans Andersen, ayahnya bekerja sebagai pembuat sepatu
Sementara ibunya menjadi tukang cuci
Namun ayahnya, sering mengajak dia nonton sandiwara
Sementara ibunya rajin memperdengarkan dongeng kepadanya
Input itu membuat Andersen tertarik mencoba membuat kisah juga, berupa dongeng
Yang dilatarbelakangi pengalaman hidupnya, yang berat dan pedih.
Hans harus bekerja keras
Dia mengerjakan apapun asal menghasilkan uang
Bukan untuk jajan apalagi bersenang-senang, namun untuk membiayai sekolahnya
Apalagi setelah ayahnya meninggal pada 1816, Hans bekerja lebih keras lagi sebagai buruh pabrik
Dan Hans benar-benar menjadi sebatangkara, pada saat ibunya meninggal tahun 1833
Andersen pun pindah ke Kopenhagen
Mencoba peruntungan di sana, menjadi pemain teater sekaligus penulis skenario
Sayangnya saat itu, karyanya tidak menarik minat orang
Kemudian dia bertemu dengan Jonas Colllin,
Yang tertarik dengan antusiasme Andersen terhadap menulis dan bahasa
Maka Collin memasukkan Andersen ke sekoolah, dan menanggung pembiayaannya
Andersen masuk ke sekolah bahasa
Saat menjalani pendidikannya inilah,
Hans berhasil menyelesaikan bukunya, sebuah kisah berjudul
"Hantu di Kuburan Palnatoke."
Pada tahun 1822,
Dan pada tahun 1235, Andersen mempublikasikan bukunya
Yang abadi hingga sekarang!
Salah satu dongeng terkenalnya adalah.
Kisah "Anak Itik Yang Buruk Rupa", tentang anak itik yang selalu dikucilkan oleh saudara-saudaranya
Mau tahu kisah selengkapnya? masuk saja KE SINI
Rahasia Kehebatan Karya Hans Andersen
Mengapa
Karya penulis yang satu ini
Berhasil menggebrak dunia, dan diterjemahkan
Ke hampir 150 bahasa dunia?
Setidaknya,
Ada tiga alasan
Yang bisa saya beberkan kepada Anda
Pertama
Karena tulisannya
Cocok dibaca segala usia
Siapa pun membaca karyanya, akan mudah mencerna
Tidak terlalu ketuaan bagi anak-anak
Tidak terlalu kekanak-kanakan bagi orang tua
Kedua,
Karena pada setiap karyanya
Selalu bermuatan pesan, Andersen selalu menyelipkan pelajaran
Maka dengan cara ini orang, takkan mereka sayang
Meski harus membeli bunya
Meski harus membuang waktunya
Sebab orang-orang tahu, mereka akan mendapatkan sesuatu
Ilmu berharga!
Ketiga,
Karena nyaris setiap karyanya
Dilatarbelakangi emosi batinnya sendiri
Berdasarkan asam-garam yang dia rasakan, dari pengalaman hidupnya
Memangnya, seperti apa kehidupan Hans?
Buka DI SINI
Karya penulis yang satu ini
Berhasil menggebrak dunia, dan diterjemahkan
Ke hampir 150 bahasa dunia?
Setidaknya,
Ada tiga alasan
Yang bisa saya beberkan kepada Anda
Pertama
Karena tulisannya
Cocok dibaca segala usia
Siapa pun membaca karyanya, akan mudah mencerna
Tidak terlalu ketuaan bagi anak-anak
Tidak terlalu kekanak-kanakan bagi orang tua
Kedua,
Karena pada setiap karyanya
Selalu bermuatan pesan, Andersen selalu menyelipkan pelajaran
Maka dengan cara ini orang, takkan mereka sayang
Meski harus membeli bunya
Meski harus membuang waktunya
Sebab orang-orang tahu, mereka akan mendapatkan sesuatu
Ilmu berharga!
Ketiga,
Karena nyaris setiap karyanya
Dilatarbelakangi emosi batinnya sendiri
Berdasarkan asam-garam yang dia rasakan, dari pengalaman hidupnya
Memangnya, seperti apa kehidupan Hans?
Buka DI SINI
Membongkar Kode Rahasia Pada Cover Buku "Assalamualaikum Beijing"
Cover buku Assalamualaikum Beijing didominasi warna merah dan jingga, dengan bagian bawah bercorak batik bunga, dan bagian atasnya bergambar Asma Nadia sedang berjalan di atas gelombang besar Tembok China. Beberapa ranting bunga sakura terjulur di awal gamber tembok sebelah kanan, dan di ujung sana, berakhir lagi dengan juluran ranting bunga sakura di tembol sebelah kiri. Pemilihan warna dan gambar-gambar ini tidak sembarangan, mengandung misi rahasia, propaganda, yang jika saya bongkar, semua orang pasti akan tercengang. Terlebih jika saya beberkan rahasia apa di balik simbol gambar pagodanya, Anda akan kaget luar biasa.
Lupakah bahwa Asma Nadia adalah seorang muslimah, lupakan juga dia seorang muslimah berjilbab, lupakan dulu karya-karyanya yang bernafaskan Islam, dan selalu mengusung dakwah. Manusia bisa berubah, bukan dalam hitungan hari, jam, bahkan dia bisa berubah dalam hitungan menit dan detik. Dan ketika Anda membaca bukunya yang satu ini, jangan samakan dengan karya Asma Nadia sebelumnya. Anda harus hati-hati. Bahkan, saran saya, harus ekstra hati-hati. Konsentrasi Anda pasang kuat-kuat, dan kalau bisa, selama membaca dan memegang buku itu, Anda kuatkan keimanan Anda.
Membeberkan semua simbol itu pada wall yang sangat terbatas ini tentu saja tidak mungkin, terlebih jika harus membeberkan misi rahasia pada setiap simbolisasi isinya, pasti membutuhkan halaman buku hingga ratusan. Karenanya, untuk saat ini, berpuas diri saya dengan info di atas seadanya.
Anda tidak percaya kepada apa yang saya sampaikan, wajar saja. Dua kemungkinan sebabnya, Anda tidak terlalu jeli membaca buku itu, dan kemungkinan kedua, buku itu belum sampai ke tangan Anda. Bacalah, telitilah, dan buktikanlah. Dunia penuh misteri. Pada setiap yang nampak mengandung rahasia.
Lupakah bahwa Asma Nadia adalah seorang muslimah, lupakan juga dia seorang muslimah berjilbab, lupakan dulu karya-karyanya yang bernafaskan Islam, dan selalu mengusung dakwah. Manusia bisa berubah, bukan dalam hitungan hari, jam, bahkan dia bisa berubah dalam hitungan menit dan detik. Dan ketika Anda membaca bukunya yang satu ini, jangan samakan dengan karya Asma Nadia sebelumnya. Anda harus hati-hati. Bahkan, saran saya, harus ekstra hati-hati. Konsentrasi Anda pasang kuat-kuat, dan kalau bisa, selama membaca dan memegang buku itu, Anda kuatkan keimanan Anda.
Membeberkan semua simbol itu pada wall yang sangat terbatas ini tentu saja tidak mungkin, terlebih jika harus membeberkan misi rahasia pada setiap simbolisasi isinya, pasti membutuhkan halaman buku hingga ratusan. Karenanya, untuk saat ini, berpuas diri saya dengan info di atas seadanya.
Anda tidak percaya kepada apa yang saya sampaikan, wajar saja. Dua kemungkinan sebabnya, Anda tidak terlalu jeli membaca buku itu, dan kemungkinan kedua, buku itu belum sampai ke tangan Anda. Bacalah, telitilah, dan buktikanlah. Dunia penuh misteri. Pada setiap yang nampak mengandung rahasia.
10 Penulis Paling Berpengaruh dalam Sejarah
1. Hans Cristian Andersen.
Hans Crishtian senang menulis cerita karangannya sendiri. Kepalanya dipenuhi imajinasi, karenanya dia merasa tidak perlu meniru-niru dongeng-dongen yang sudah umum tersebar di masyarakat. Julukan "Sang Pendongeng" diberikan kepadanya, karena kepandaiannya dalam mendongeng. Tulisan-tulisannya selalu memukau, seperti the Ugly Duckling, The Emperor's New Clothes, serta The Match Girl, yang terus dibaca orang sampai sekarag.
Mau tahu lebih banyak tentang dia, klik saja DI SINI
2. Charles Dickens
Karyanya yang sangat terkenal adalah Oliver Twist, tentang seorang anak miskin yang hidup susah, namun kemudian mendapatkan nasib mujur setelah dijadikan anak angkat oleh seorang hartawan.
3. CS. Lewis
Kisah-kisah hasil karyanya banyak meninggikan agamanya sendiri, Nasrani, dan merendahkan agama lainnya selain Nasrani. Namun dari kekhasannya inilah, karya-karyanya menarik minat banyak orang. Salah satu karyanya yang diabadikan ke dalam film layar lebar adalah "The Chronicles Of Narnia."
4. Enid Bliton
Enid sangat terampil membuat cerita. Kisah-kisah rekaannya mengalir seperti tak ada habisnya selama dia hidup. Kisah "Lima Sekawan" adalah karyanya yang paling terkenal. Dia sangat pandai menciptakan plot unik, penokohan yang langka, dari kisah hidup sehari-hari yang sederhana. Saya pernah membaca salah satu bukunya, dia memang ahli dalam menyajikan detail.
5. Anne Frank
Meski karangannya hanya berupa memoar, namun Anne masuk jajaran penulis paling berpengaruh di dunia. Anne Adalah seorang gadis Yahudi, menulis memoar dalam dahsyatnya kecamuk Perang Dunia II. Anne tidak tahu dirinya seorang penulis, sebab buku kumpulan memoarlnya baru terbit setelah dia meninggal.
6. William Shakespeare
Kisah-kisah karyanya banyak berupa drama, karena waktu itu, dia banyak menulis untuk dijadikan pertunjukkan panggung. Salah satu drama terkenal karyanya adalah Hamlet, yang menginspirasi dibuatkua film The Lion King. Karyanya yang lain adalah Julius Caesar, dan yang paling terkenal dari semua karyanya adalah Romeo and Juliet.
7. JRS. Tolkien.
Inilah dia pencipta kisah "The Hobbit" dan "The Lord Of The Ring", dua novel sukses yang telah diangkat ke layar lebar. Selain kedua buku itu, Tolkien pun punya karya buku-buku lainnya, yang sebagian besar merupakan catatan-catatan Tolkien yang dikumpulkan oleh anaknya, Cristopher Rauel Tolkin. Popularitas dan pengaruh karya-karyanya yang tahan lama membuatnya mendapat julukan sebagai bapak "Fantasi Tinggi Modern."
8. Rudyard Kipling
Kisah hasil karyanya menceritakan seorang bocah yang diasuh oleh srigala dan binatang buas lainnya, seperti macan kumbang, beruang, dan yang lainnya. Namun seekor harimau licik selalu mengincarnya. Dialah Mowgli, idola para kera. Kisah Jungle Book ini merupakan kisah paling terkenal diantara jajaran film Produksi Walt Disney.
9. Mark Twain.
Keindahan sungai Missisipi banyak meninspirasi berbagai karyanya. Sungai itu seperti terus menginspirasinya setiap saat, yang membuat idenya terus mengalir menghasilkan berbagai karya. Salah karya legendarisnya adalah The Adventure of Tow Sawyer.
10. Sir Atur Conan Doyle
Berbeda dengan kesembilan penulis di atas, penulis yang satu ini, terkenal dengan keahliannya mengolah kisah detektif. Sungguh terlaluh....jika Anda tidak mengenal karyanya. Petualangan Sherlock Holmes telah tersebar ke seluruh dunia.
Sudah, hanya sepuluh orang.
Tadinya, saya mau menuliskan nama saya pada urutan ke 11, namun, belum juga rencana itu masuk otak, rasa minder cepat menendang.
Huh, saya
Berpengaruh apanya, satu buku saja tidak punya.
Hans Crishtian senang menulis cerita karangannya sendiri. Kepalanya dipenuhi imajinasi, karenanya dia merasa tidak perlu meniru-niru dongeng-dongen yang sudah umum tersebar di masyarakat. Julukan "Sang Pendongeng" diberikan kepadanya, karena kepandaiannya dalam mendongeng. Tulisan-tulisannya selalu memukau, seperti the Ugly Duckling, The Emperor's New Clothes, serta The Match Girl, yang terus dibaca orang sampai sekarag.
Mau tahu lebih banyak tentang dia, klik saja DI SINI
2. Charles Dickens
Karyanya yang sangat terkenal adalah Oliver Twist, tentang seorang anak miskin yang hidup susah, namun kemudian mendapatkan nasib mujur setelah dijadikan anak angkat oleh seorang hartawan.
3. CS. Lewis
Kisah-kisah hasil karyanya banyak meninggikan agamanya sendiri, Nasrani, dan merendahkan agama lainnya selain Nasrani. Namun dari kekhasannya inilah, karya-karyanya menarik minat banyak orang. Salah satu karyanya yang diabadikan ke dalam film layar lebar adalah "The Chronicles Of Narnia."
4. Enid Bliton
Enid sangat terampil membuat cerita. Kisah-kisah rekaannya mengalir seperti tak ada habisnya selama dia hidup. Kisah "Lima Sekawan" adalah karyanya yang paling terkenal. Dia sangat pandai menciptakan plot unik, penokohan yang langka, dari kisah hidup sehari-hari yang sederhana. Saya pernah membaca salah satu bukunya, dia memang ahli dalam menyajikan detail.
5. Anne Frank
Meski karangannya hanya berupa memoar, namun Anne masuk jajaran penulis paling berpengaruh di dunia. Anne Adalah seorang gadis Yahudi, menulis memoar dalam dahsyatnya kecamuk Perang Dunia II. Anne tidak tahu dirinya seorang penulis, sebab buku kumpulan memoarlnya baru terbit setelah dia meninggal.
6. William Shakespeare
Kisah-kisah karyanya banyak berupa drama, karena waktu itu, dia banyak menulis untuk dijadikan pertunjukkan panggung. Salah satu drama terkenal karyanya adalah Hamlet, yang menginspirasi dibuatkua film The Lion King. Karyanya yang lain adalah Julius Caesar, dan yang paling terkenal dari semua karyanya adalah Romeo and Juliet.
7. JRS. Tolkien.
Inilah dia pencipta kisah "The Hobbit" dan "The Lord Of The Ring", dua novel sukses yang telah diangkat ke layar lebar. Selain kedua buku itu, Tolkien pun punya karya buku-buku lainnya, yang sebagian besar merupakan catatan-catatan Tolkien yang dikumpulkan oleh anaknya, Cristopher Rauel Tolkin. Popularitas dan pengaruh karya-karyanya yang tahan lama membuatnya mendapat julukan sebagai bapak "Fantasi Tinggi Modern."
8. Rudyard Kipling
Kisah hasil karyanya menceritakan seorang bocah yang diasuh oleh srigala dan binatang buas lainnya, seperti macan kumbang, beruang, dan yang lainnya. Namun seekor harimau licik selalu mengincarnya. Dialah Mowgli, idola para kera. Kisah Jungle Book ini merupakan kisah paling terkenal diantara jajaran film Produksi Walt Disney.
9. Mark Twain.
Keindahan sungai Missisipi banyak meninspirasi berbagai karyanya. Sungai itu seperti terus menginspirasinya setiap saat, yang membuat idenya terus mengalir menghasilkan berbagai karya. Salah karya legendarisnya adalah The Adventure of Tow Sawyer.
10. Sir Atur Conan Doyle
Berbeda dengan kesembilan penulis di atas, penulis yang satu ini, terkenal dengan keahliannya mengolah kisah detektif. Sungguh terlaluh....jika Anda tidak mengenal karyanya. Petualangan Sherlock Holmes telah tersebar ke seluruh dunia.
Sudah, hanya sepuluh orang.
Tadinya, saya mau menuliskan nama saya pada urutan ke 11, namun, belum juga rencana itu masuk otak, rasa minder cepat menendang.
Huh, saya
Berpengaruh apanya, satu buku saja tidak punya.
Selasa, 28 Januari 2014
Bisakah Wiro Sableng Masuk Jajaran Novel Sastra?
Saya suruh orang lain banyak membaca, saya sendiri malas membaca. Kepada buku Wiro Sableng misalnya, ketika saya dorong orang membaca, saya sendiri, tidak membaca satu pun bukunya. Saya malah mendownload filmnya di youtube. Dan sungguh durjana, yang saya cari paling pertama film Wiro Sableng episode Pendekar Terkutuk Pemetik Bunga. Mengapa saya langsung mencari episode itu?
Sebenarnya sangat rahasia. Tapi karena saya tahu Anda sangat peka, nanti malah Anda yang mempermalukan saya. Jadi, lebih baik saya katakan sejujurnya: Saya langsung membuka film itu, terus terang saja terdorong nafsu syahwat, karena saya kira, serial ini, akan menampilkan adegan seorang pandekar terkutuk sedang memetik bunga, alias sedang memetik bunga-bunga desa dengan cara merebutnya secara paksa.
Ternyata saya harus kecewa. Film Wiro Sableng bukan film tidak bermoral. Dan apa yang saya harap bisa saksikan ternyata tidak ada. Film Wiro Sableng dibuat untuk mendidik, supaya bisa menyerap penonton segala usia. Karenanya, tidak mungkin film ini akan menampilkan adegan tidak senonoh.
Ah yang barusan saya sebutkan hanya hiburan saja Kawan. Memang benar ada maksud ke sana, mengikuti keinginan syahwat, namun niat baik saya menonton film ini, ada juga kok. Sambil menonton film ini, ingin saya pungut juga pelajaran-pelajaran moralnya. Sebab bagaimana pun, film ini pasti mengandung muatan moral yang luar biasa. Mengapa saya bisa seyakin itu?
Ya, karena semua tahu film ini dibuat berdasarkan serial bunya. Film ini pada mulanya adalah novel, dan Bastian Tito, banyak menyelipkan nasihat dalam novelnya. Petatah-petitih bertaburan di sana-sini, kata-kata mutiara, kejadian-kejadian penuh hikmah, banyak betebaran dalam novelnya. Maka pastinya, filmua tidak akan jauh beda.
Benar saja saya menemukannya. Dalam sebuah adegan di lembah sebuah bukit, terdengar suara yang ditujukan kepada Pendekar Terkutuk:
Dua tahun dilepas pergi
Dua tahun turun gunung
Dua tahun berbuat keji
Dua tahun tak tahu diuntung
Lima tahun belajar percuma
Lima tahun dididik tiada guna
Kehancuran di mana-mana
Pembunuhan di mana-mana
Pembunuhan di mana-mana
Semau karena buta hati dan buta mata
Semua karena buta rasa
Semua karena buta rasa
Percuma bagusnya gunung
Percuma tingginya gunung
Kalau meletus bencana di mana-mana
Percuma tingginya gunung
Kalau meletus bencana di mana-mana
Anak manusia lupa daratan
Anak manusia melakukan kejahatan
Apakah selusin nyawa di badan?
Apakah ilmu setinggi awan?
Perhatikan, ungkapan ini sangat sastrawi. Terutama pada bait terakhirnya. Mengapa manusia sampai lupa daratan, mengapa manusia sampai berani berbuat kejahatan, setinggi apakah ilmunya, sebanyak apakah nyawanya?
Selama ini orang mengenal Wiro Sableng sebagai novel pop, kenyataannya, banyak sekali di dalamnya nilai sastra--di mana sastra adalah karangan yang baik isinya dan indah bahasanya--karena itu saya berkesimpulan, sebuah karya tidak disebut sastra, bukan karena karya itu tidak bernilai sastra, kemungkinan besar, karena tidak ada sastrawan yang mengusungnya sebagai sebuah karya sastra. Kalaulah ada saja misalnya, salah seorang sastrawan indonesia membedah novel Wiro Sableng dalam esainya, dan mengemukakan nilai-nilai sastranya, kemungkinan besar, buku ini akan terangkat harkatnya menjadi buku sastra.
Dan memang, Bastian Tito menulis novelnya tidak sembarangan. Ketika saya bagikan tentang Wiro Sableng dalam komunitas menulis, seorang penggemar novel ini, bernama Ghoza Hayatullah HU, menulis dalam komentarnya: "Wiro Sableng merupakan novel favorit dan tetap akan menjadi novel nomor satu dalam jajaran novel favorit saya. Apalagi yang membuat serial Wiro Sableng sangat hebat. Penulis selalu melakukan riset di setiap serialnya. Tak jarang pula, penulis selalu datang langsung ke setting lokasi. Misalnya cerita yang berjudul Dendam di Puncak Singgalang. Penulis benar-benar langsung datang ke Sumbar dan bertanya pada penduduk setempat. Tentang kebudayaan yang ada. Selain itu, pesan moral yang disampaikan. Ilmu-ilmu filsafat tingkat tinggi yang membuat kita sedikit banyaknya paham akan kehidupan."
Nah, karena itu, bisakah Wiro Sableng masuk ke dalam jajaran Novel Sastra?
Nah, karena itu, bisakah Wiro Sableng masuk ke dalam jajaran Novel Sastra?
Langganan:
Postingan (Atom)