Gubuk di tengah rima belantara itu tenggelam dalam kesunyian dan kegelapan malam. Satu pertanda tidak ada orang atau penghuni di dalamnya. Seekor burung hantu mengepakkan sayapnya di cabang sebuah pohon. Lalu mengeluarkan suara aneh menggidikkan bagi siapa saja yang mendengarnya. Pada saat itulah terdengar lapat-lapat di kejauhan terdengar suara langkah-langkah kaki kuda. Agaknya binatang ini tidak lari kencang melainkan berjalan perlahan dalam kegelapan malam.
Binatang itu sampai di depan gubuk. Penunggangnya ternyata seorang lelaki dan seorang perempuan. Yang lelaki turun lebih dahulu dan membantu yang perempuan. Perempuan ini tampak menggendong sesuatu yang ternyata adalah seorang bayi yang terbungkus dalam kain tebal.
"Kau masukkan lebih dulu. Aku akan menyembunyikan kuda...." berkata yang lelaki. Suaranya hampir berbisik.
Setelah istri dan anak dalam gendongan masuk ke dalam gubuk, lelaki itu cepat-cepat menuntun kudanya, membawanya ke suatu tempat berpohon dan bersemak belukar rapat. Kuda itu ditambatkannya pada sebatang pohon. Lalu dia kembali ke gubuk. Baru saja orang ini sampai di depan gubuk, belum sempat melangkah masuk, tiba-tiba satu bayangan hitam berkelebat. Di lain kejap, sosok bayangan ini telah berdiri di hadapannya. Ternyata seorang kakek bertubuh tinggi kurus tapi bungkuk hingga bentuk tubuhnya hampir menyerupai hurup L terbalik. Hembusan si tua yang bungkuk ini menyambar keras dan memerihkan mata. Orang tua ini membuka mulut. Ucapannya didahului suara bergemeletukan seperti barisan giginya atas dan bawah saling bergesekan.
"Mana anak itu?" Tiba-tiba si bungkuk membentak.
Bentakan membuat lelaki tadi ketakutan dan bersurut mundur beberapa langkah. Mukanya tampak pucat.
Siapakah lelaki itu?
Siapakah si tua itu?
Mau diapakan bayi yang dibawanya?
Terus, nanti Wiro Sableng akan muncul di bagian mana?
Sebenarnya apa yang sedang terjadi?
Jawaban semua pertanyaan ini hanya akan Anda dapatkan dengan mendpwnload kisah selengkapnya DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar